JAKARTA:Beberapa kali diundur rencana pidato yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tentang peghematan energi, tentunya menimbulkan suatu tanda tanya sendiri. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Rencana pidato SBY soal bahan bakar minyak tersebut awalnya dikemukakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik pada 18 April 2012. Ketika itu dia mengatakan Yudhoyono akan
menyampaikan pidatonya terkait kebijakan pemerintah soal BBM pada awal Mei ini.
Presiden Yudhoyono, kata Jero, akan menyampaikan pidatonya untuk menjelaskan pada masyarakat kebijakan pemerintah yang bertujuan agar alokasi subsidi BBM tepat sasaran dan kuota tidak melewati ketetapan.
Namun kemudian tanggal penyampaian pidato tersebut berubah menjadi 23 Mei. Kemudian berubah lagi menjadi 28 Mei.
Mendekati tanggal 28 Mei, kalangan wartawan berupaya mendapatkan informasi dari Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha guna memastikan apakah pidato soal pengendalian penggunaan BBM bersubsidi jadi lakukan 28 Mei.
Pada Kamis, 24 Mei, kembali wartawan mendapatkan penegasan dari julian jika Presiden Yudhoyono akan jadi menyampaikan pidatonya pada 28 Mei. Kemudian SBY pada 25-26 Mei melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Hari ini, Senin 28 Mei, sejak pagi hari Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan telah menginformasikan pada kalangan wartawan bahwa Presiden Yudhoyono akan menyampaikan pidatonya tentang pelaksanaan penghematan energi nasional di Istana Merdeka pada pukul 19.30.
Sejumlah wartawan yang sehari-hari mengikuti aktivitas Presiden Yudhoyono pun, sebagian sudah menyiapkan diri untuk melakukan liputan malam hari.
Namun, kabar kembali ada pengunduran jadwal waktu pidato SBY disampaikan setelah dilakukan pertemuan antara sejumlah menteri bdiang perekonomian dengan Presiden Yudhoyono. Biasanya setiap Senin ada pertemuan secara internal yang diberi tema breakfast meeting.
Dimulai dari Menteri PerIndustrian MS Hidayat yang mengatakan pidato SBY soal hemat energi baru diilakukan besok, mengingat mesti menyiapkan dulu paper-nya.
"[Pidato SBY] besok. Tidak [hari ini], barusan kan saya rapat. Dipersiapkan dulu paper-nya. Sepertinya diumumkannya besok malam 19. 30," kata Hidayat.
Kemudian Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha mengatakan pidato Presiden Yudhoyono soal gerakan nasional penghematan energi dilakukan Selasa malam 29 Mei 2012.
Pidato itu, ujarnya, ditujukan pada publik khususnya pada jajaran pemerintah di tingkat pusat dan daerah.
[Preiden tidak pidatoi hari ini] karena Presiden ada agenda yang harus dibahas hari ini," kata Julian.
Sementara Kepala Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan masih ada sejumlah menteri yang memerlukan waktu.
Kuntoro tidak menyebutkan menteri siapa saja, tapi dia mengatakan waktu itu dibutuhkan dalam rangka pematangan. "Beberapa menteri membutuhkan waktu untuk mematangkan," kata Kuntoro.
Kuntoro menepis pendapat kemungkinan adanya ketidaksepahaman. Dia mengatakan pematangan diperlukan untuk memberikan tekanan. "Tapi semua sudah berjalan."
Hal sama juga dikatakan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Hatta mengatakan apa yang akan disampaikan SBY dalam pidatonya, agar menunggu sampai Presiden menyampaikannya secara langsung.
Menko Perekomian kembali mengingatkan jika dalam APBN-P 2012, dalam menetapkan subsidi mengacu pada kenaikan BBM yang rencananya dinaikkan Rp 1.500 per liternya, tapi batal dilakukan. Untuk perlu dilakukan sejumlah upaya untuk penyesuaiannya.
"Tak ada ragu-ragu, tidak ada tekanan," kata Hatta.
Akankah Presiden Yudhoyono jadi menyampaikan pidatonya besok malam? Kita tunggu saja. (sut)
BACA JUGA:
- Skandal seks DPR mulai terkuak
- Kekhawatiran data China pukul saham pertambangan
- Hasil F1 Monaco, Webber juaranya
- Rossi masuk Honda gantikan Stoner?
- Nilai tukar rupiah, gimana hari ini?
SITE MAP:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel