Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENANGANAN PENGANGGURAN: 350.000 Tenaga Kerja Bakal Terserap Pada 2013

JAKARTA: Pemerintah menegaskan penyerapan 350.000 tenaga kerja untuk tiap 1% pertumbuhan ekonomi didasari pada proyeksi pertumbuhan angkatan kerja dan dampak krisis perekonomian global.

JAKARTA: Pemerintah menegaskan penyerapan 350.000 tenaga kerja untuk tiap 1% pertumbuhan ekonomi didasari pada proyeksi pertumbuhan angkatan kerja dan dampak krisis perekonomian global.

 

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan dampak pertumbuhan ekonomi pada penyerapan tenaga kerja tidak hanya bisa dilihat dari kuantitas.

 

“Itu semua tergantung pada peningkatan angkatan kerja, tergantung juga tingkat partisipasi pendidikan. Artinya banyak kaum muda meneruskan pendidikan,” katanya, hari ini.

 

Menurutnya, semakin banyak penduduk memutuskan pendidikan, peningkatan angkatan kerja akan semakin kecil sekaligus turut menekan penyerapan tenaga kerja pada satu periode.

 

Armida menegaskan kondisi ketenagakerjaan dalam 5 tahun terakhir berkembang positif, ditunjukkan oleh kenaikan jumlah penduduk yang bekerja di sektor formal.

 

Data BPS menyatakan jumlah pekerja di sektor formal pada Februari 2012 mencapai 42,1 juta orang yakni 37,29% dari total penduduk bekerja.

 

Persentase penduduk yang bekerja di sektor formal itu meningkat dari Februari 2008 ketika penduduk yang bekerja di sektor formal hanya 30,86% dari total penduduk bekerja atau sekitar 31,49 juta orang.

 

“Bisa jadi ada subtitisi, banyak yang pindah ke sektor formal khususnya industri pengolahan,” tuturnya.

 

Dia menjelaskan penyerapan tenaga kerja pada 2013 tersebut, juga bergantung pada kondisi perekonomian global yang bisa menekan kinerja sektor industri manufaktur.

 

Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengatakan pemerintah terus berusaha menjaga tingkat penyerapan tenaga kerja melalui peningkatan kapasitas dan produktivitas ekonomi.

 

“Di pertanian misalnya, kita jaga agar luas areanya tidak berkurang karena pertumbuhan industri pengolahan,” jelasnya. (yus)

 

BACA JUGA:

 

PASAR VALAS—Rupiah Menguat 0,33% Ke Level Rp9.280/US$1

Buyback Antam Stagnan Rp465.500, Harga Jual Stagnan Rp491.300—Rp530.500

KURS VALAS: Ada Spekulasi Rencana Baru, Euro Terbenam Ke Level Terendah 22 Bulan

HARGA MINYAK: Stok AS Tertinggi Dalam 22 Tahun, Minyak Longsor Ke Bawah US$90!

 

READ ALSO:

 

Gross Domestic Product Of Agriculture Sector Hard To Grow

MARKET MOVING: Toll Road Operators’ Profits Up 21%

MARKET MOVING: Indonesian Export Continues To Weaken

Dirgantara Indonesia To Produce Aircraft Tail For Sukhoi

 

Berita Paling Banyak Diakses Pembaca

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper