JAKARTA: Ekonom menilai Bank Indonesia perlu melakukan pengetatan kebijakan moneter sebagai upaya mengantisipasi tekanan inflasi dan menguatkan nilai tukar rupiah saat ini, tetapi bukan dengan menaikkan suku bunga acuan.
Ekonom Standard Chartered Bank Eric Sugandi menuturkan pelaku pasar saat ini menganggap Bank Indonesia cenderung melonggarkan kebijakan moneter.
“Imbauan OICD menaikkan suku bunga hubungannya lebih ke arah menjaga rupiah dengan mencegah capital outflow, inflasi pun terkendali,” ujar Eric kepada Bisnis, Selasa(22/5/2012).
Dia berpendapat, sebelumnya BI telah memperhitungkan risiko perlambatan ekonomi dengan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga berulang kali pada 2011 lalu. mengamati hal ini, penaikkan suku bunga sulit dilakukan karena akan menimbulkan fluktuasi moneter.
Pengetatan kebijakan moneter, menurut dia, bisa dilakukan melalui instrumen selain penaikan suku bunga. Laju inflasi bisa dihambat dengan pengendalian operasi pasar terbuka, penjualan Surat Bank Indonesia (SBI) dan penyerapan likuiditas melalui Surat Utang Negara (SUN).
Seperti diketahui, Organisation for Economic Co-operation and Development (OICD) dalam laporan tahunannya menyarankan bank sentral memperketat kebijakan moneter untuk mengendalikan tekanan inflasi.(msb)
BERITA FINANSIAL PILIHAN REDAKSI:
METRODATA ELECTRONICS Siapkan Right Issue
PASAR SURAT UTANG: Investor Cenderung Wait & See
Danareksa Investment Rilis RDPT Infrastruktur
AKSI ALIBABA: Berniat Beli Sahamnya Dari Yahoo! Senilai US$7 Miliar
HARGA EMAS: Pasar Keuangan Tertekan, Logam Mulia Melonjak
TRANSAKSI AFILIASI: Adi Karya Pinjamkan APR Rp57,1 Miliar
TOPIK AKTUAL PILIHAN REDAKSI:
KASUS NARKOBA: Sabu-Sabu Di Sumut Banyak Berasal Dari Malaysia
TRAGEDI SUKHOI: Wah.. Ada Dugaan Penipuan Jamsostek!
JUSUF KALLA: Memimpin Bisnis Beda Dengan Pemerintahan
DAUD YORDAN Naik Ring Lagi Juli
ENGLISH NEWS:
PALM OIL Climbs As Biggest Weekly Drop In 5 Months Lures Buyers
PLN To Spend IDR2.54 Trillion For VILLAGE ELECTRICITY Program
ARC Broadens Relationship With ANGLO AMERICAN In Indonesia
MARKET OPENING: Index Fall 46.79 Point
MARKET MOVING: BCA Eyes IDR4 Trillion Infrastructure Loans
RUPIAH Advances Most In Two Weeks On CHINA Pledge
JANGAN LEWATKAN> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.Com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel