Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: Penumpang KA ekonomi jarak jauh keluhkan layanan tiket

SURABAYA: Sejumlah pihak mengeluhkan layanan penjualan tiket kereta api kelas ekonomi khususnya trayek jarak jauh khususnya saat liburan panjang menyusul sulitnya memperoleh tiket di loket antrian dan ditemukannya tiket yang diperjual belikan dengan

SURABAYA: Sejumlah pihak mengeluhkan layanan penjualan tiket kereta api kelas ekonomi khususnya trayek jarak jauh khususnya saat liburan panjang menyusul sulitnya memperoleh tiket di loket antrian dan ditemukannya tiket yang diperjual belikan dengan harga berlipat oleh oknum non PT KA.Keluhan tersebut diperoleh Bisnis dari hasil wawancara dengan beberapa calon penumpang KA kelas ekonomi di Stasiun Wonokromo dan Stasiun Gubeng Surabaya.”Terus terang untuk layanan KA sekarang memang jauh lebih baik, namun ada keluhan terkait persoalan tiket KA khususnya kelas ekonomi saat liburan panjang seperti kali ini [17-20 Mei 2012]. Tiket cenderung cepat habis di loket, meski calon penumpang telah rela untuk mengantri lama,” kata Calon Penumpang KA Ekonomi Gaya Baru Surabaya-Jakarta, asal Malang, Zulaikha kepada Bisnis di Stasiun Wonokromo Surabaya, Sabtu (19 Mei).Dia menjelaskan dirinya telah mengalami persoalan kesulitan mendapatkan tiket KA Ekonomi Gaya Baru sebanyak tiga kali.”Baik saat dari Stasiun Senin [Jakarta], maupun dari Stasiun Gubeng [Surabaya]. Bahkan saya sempat antri dengan menginap agar dapat tiket. Kenyataannya, ketika tidak dapat tiket ternyata ada orang yang menawarkan di luar stasiun dengan harga berlipat-lipat,” ujarnya.Dari informasi yang dihimpun Bisnis, tiket KA ekonomi Gaya Baru yang diloket dijual Rp35.500, namun tiket tersebut diperdagangkan oleh oknum-oknum tertentu di luar stasiun dengan harga berkisar Rp150.000-Rp200.000.Zulaikha menjelaskan pihaknya juga pernah mengalami kejadian di Stasiun Malang saat membeli tiket KA Matraremaja jurusan Malang-Jakarta yang harga resminya Rp44.000.”Tiket KA Matraremaja itu bisa naik empat kali lipat, anehnya di loket habis tapi kok diluaran bisa ada yang jual. Kondisi ini seharusnya bisa diantisipasi mamanejen PT KA agar kepercayaan publik bisa semakin tinggi. Kalau soal kondisi KA dan layanannya sudah sangat baik meski KA itu ekonomi,” tuturnya.TAMBAH GERBONG

Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Jatim, Said Sutomo mengakui persoalan kesulitan memperoleh tiket ekonomi jarak jauh dan indikasi adanya percaloan merupakan persoalan klasik bagi manajemen KA.”Persoalan itu dasarnya pada supply and demand, para pihak tahu dan akan mengambil keuntungan dengan kondisi yang ada. Manajemen PT KA seharusnya bisa berpikir out of box dengan menjawab persoalan itu secara tuntas termasuk memutus rantai percaloan. Intinya tambah rangkaian bila demand meningkat dan ini perlu investasi,’ kata Said kepada Bisnis, hari ini, (Minggu, 20 Mei).Said menegaskan kebijakan memberikan layanan maksimal khususnya bagi calon penumpang KA ekonomi jarak jauh ini terkait layanan jenis KA itu dibiayai oleh dana negara melalui program public service obligation.”Kalau serius, YLPK Jatim yakin manajemen PT KA bisa menjawab persoalan klasik itu,” tegasnya.Kepala Humas PT KA Daops VIII, Sri Winarto mengatakan kebijakan penambahan gerbong untuk menambah kapasitas muat KA kelas ekonomi tidak mudah.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper