Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMPOR GARAM patut dikurangi

JAKARTA: PT Garam mengusulkan agar pemerintah mengurangi kuota impor garam konsumsi agar industri mengoptimalkan penyerapan garam rakyat.Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta mengatakan industri perlu diarahkan untuk menyerap garam rakyat melalui

JAKARTA: PT Garam mengusulkan agar pemerintah mengurangi kuota impor garam konsumsi agar industri mengoptimalkan penyerapan garam rakyat.Direktur Utama PT Garam Slamet Untung Irredenta mengatakan industri perlu diarahkan untuk menyerap garam rakyat melalui pemangkasan kuota impor garam konsumsi.Pada saat yang sama, pemerintah perlu memacu produksi garam rakyat melalui intensifikasi, ekstensifikasi lahan tambak garam yang sudah ada.Saat ini kebutuhan nasional mencapai 2,8 juta ton per tahun, tetapi produksi garam rakyat pada kondisi normal baru mencapai 1 juta-1,4 juta ton per tahun."Kita harus sepakat dulu garam konsumi tidak perlu diimpor. Pemerintah bisa lakukan revitalisasi lahan yg ada. Dengan begitu kita bisa kurangi importasi garam konsumsi," katanya, Senin 14 Mei 2012.Untuk mengurangi impor garam konsumsi secara bertahap, pihaknya pada musim panen tahun ini tidak hanya fokus menyerap garam rakyat di Madura, tetapi mulai merambah Jawa Tengah dan Jawa Barat.Namun, Slamet tidak dapat menyebutkan volume garam yang akan diserap dari kedua provinsi itu, dengan alasan demi fleksibilitas penyerapan."Tergantung dari petani dan kualitas garamnya. Kalau saya sebutkan berapa, nanti jadi tidak fleksibel lagi," jelasnya.Slamet juga mengemukakan penyerapan di kedua wilayah bertujuan menstabilkan harga di tingkat petani, kendati BUMN itu belum mengantongi wewenang sebagai stabilisator harga garam."Kami ingin coba mengurangi distorsi pasar, sehingga pedagangan di Jabar dan Jateng tidak terlalu dipermainkan trader," tuturnya. (ra) 

 

BACA JUGA:

>>Jakarta Stocks Decline 1.48% In Today's Closing Session

>> MARKET CLOSING—IHSG Anjlok 61,07 Poin

>> TRAGEDI SUKHOI: Penyebar  Foto Palsu Terancam  Denda Rp12 Miliar!

>> Sinyal negatif di bursa Asia menguat 

>> BBJ Targetkan Kontrak Kakao Tembus 300.000 Ton

>> 5 Kanal TERPOPULER Bisnis.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Sri Mas Sari

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper