Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA BULOG: Lahan terus beralih fungsi, penyerapan beras Bulog gagal capai target

BANDUNG: Bulog Divre III Jawa Barat hanya menyerap beras sebanyak 250.000 ton pada masa panen raya kuartal I. Angka serapan ini terbilang rendah dibanding target Bulog.

BANDUNG: Bulog Divre III Jawa Barat hanya menyerap beras sebanyak 250.000 ton pada masa panen raya kuartal I. Angka serapan ini terbilang rendah dibanding target Bulog.

 

Kepala Bulog Divre III Jabar Usep Karyana mengatakan rendahnya penyerapan dikarenakan banyaknya lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan properti. Dia mencontohkan, seperti yang terjadi di Ciamis, Karawang, dan Cirebon.

 

”Sampai saat ini, penyerapan baru mencapai 250.000 ton beras, sementara target prognosis Januari-Mei diharapkan bisa mencapai 520.000 ton,” katanya, Migngu 13 Mei 2012.

 

Meski Divre III tidak memiliki data pasti areal pertanian yang beralih fungsi. namun ini diyakini jadi penyebab utama produksi beras di beberapa sentra produksi turun. Dia mencontohkan Karawang yang sudah berdiri banyak industri.

 

“Saat ini, produksi Karawang sekitar 50 ribu ton. Beberapa tahun sebelumnya, produksinya lebih tinggi lagi,” katanya.

 

Ciamis misalnya, penyerapannya hanya mencapai 50.000 ton, jauh dengan kondisi beberapa tahun ke belakang yang bisa mencapai 60.000-70.000 ton beras.

 

Pihak Bulog Divre III masih optimis target pengadaan beras sebesar 650 ribu ton tahun ini bisa terealisasi meski ada alih fungsi lahan. Hal ini karena pada Oktober-November tahun ini, berlangsung musim panen gadu. Bulai Mei ini pun panen masih berlangsung di sejumlah daerah. 

 

“Saat ini panen masih berjalan. Seperti di daerah pantura, irebon, Indramayu, dan Karawang. Termasuk juga panen di selatan Cianjur, Jampang Kulon, Ciamis, dan Tasikmalaya. Itu dapat meningkatkan produksi beras di Jabar,” katanya.

 

Susut 100.000 ha/ tahun

Pemerintah sendiri menganggap alih fungsi lahan pertanian perlu perhatian serius. Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan persoalan ini paling rentan terjadi di Pulau Jawa.

 

Berdasarkan data nasional, luas lahan pertanian mencapai 12,5 juta hektare. Dari jumlah tersebut lahan yang mengalami penyusutan mencapai 100 ribu hektar per tahun.

 

“Salah satu provinsi yang alih fungsi lahan pertaniannya cukup tinggi, yaitu Jawa Barat yang mencapai 3.000 hektare per tahun,” kata Rusman di acara panen padi di Desa Cikopo, Kecamatan Bungursari, Purwakarta, akhir pekan lalu.

 

Menurut Rusman, saat ini lahan pertanian banyak berubah menjadi fasilitas khusus dan umum. Berbeda dengan sebelumnya yang banyak dijadikan pemukiman dan lahan industri.

 

Trend alih fungsi lahan juga menunjukan jika ada kecenderungan petani merubah areal sawah menjadi perkebunan.”Di Banten dan Sumedang lahan sawah berubah menjadi perkebunan sawit,” katanya.

 

Regulasi pemerintah untuk mencegah alih fungsi lahan lewat UU No 32/2011 tentang Lahan Abadi dan Lahan Berkelanjutan dinilai Wamen sulit mencegah lahan pertanian yang tergerus.

 

Dia menekankan, khusus untuk Pulau Jawa pihak pemerintah daerah harus melindungi lahan pertanian yang ada. “Meskipun luasan sawahnya sedikit, harus tetap dilindungi. Bila perlu, petani yang bisa mempertahankan sawahnya diberi insentif,” katanya.

 

Jawa difokuskan pemerintah untuk menopang ketersediaan beras secara nasional. Pada 2014, pemerintah menargetkan Indonesia bisa surplus beras 10 juta ton. (K57/Bsi)

 

+ JANGAN LEWATKAN:

 

>>> 10 ARTIKEL PILIHAN REDAKSI HARI INI

>>> 5 KANAL TERPOPULER BISNIS.COM

>>> 10 ARTIKEL MOST VIEWED BISNIS.COM

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Wisnu Wage Pamungkas

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper