JAKARTA: Sukhoi Super Jet 100 dinilai memiliki prospek menjanjikan di Indonesia karena cocok dengan karakter penerbangan berjarak pendek di Tanah Air meskipun terjadi accident dalam joy flight pada pekan lalu.Ketua Forum Transportasi Udara, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Suharto Abdul Majid mengatakan berdasarkan catatan MTI, sedikitnya ada enam operator penerbangan di Indonesia yang telah memesan pesawat terbaru Sukhoi.Dua diantaranya adalah Sky Aviation sebanyak 12 unit dan Kartika Airline sebanyak 30 unit. “Empat lainnya saya lupa, tetapi saya proyeksikan hingga 2015 nanti, ada 90—100 unit pesawat Sukhoi yang dioperasikan di Indonesia,” katanya, kemarin,Dia mengakui selama ini pasokan pesawat utama di Indonesia adaah pabrikan Boeing dan Airbus, ATR dan Fokker, MA 60 dari China dan beberapa pabrikan yang memasok untuk pesawat kecil. Namun, katanya, ketika Sukhoi memasarkan produknya di Indonesia, nuansa baru segera terbentuk bahkan pabrikan asal Uni Soviet tersebut dapat memberikan kejutan untuk pemasok pesawat utama.Menurutnya, dari sisi harga, Sukhoi Super Jet 100 jauh lebih murah antara US$5—US$10 juta per unit dibandingkan dengan pesawat dengan kapasitas yang sama dari pabrikan lainnya, Dia mengungkapkan untuk pebisnis yang bergerak di sektor low cost carrier, selisih harga sebesar itu sangat signifikan. “Pasar Indonesia sangat berminat dengan Sukhoi Super Jet 100 karena sebagian besar pemain flagh carrier itu ada di low cost carrier.”Majid berpendapat operator low cost akan menari pesawat yang lebih efisien, tetapi andal serta insentif yang diberikan plus mekanisme pembayarannya yang lebih mudah. “Strategi harga ditawarkan Sukhoi itu saja sudah menarik.”(api)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel