JAKARTA: Pemerintah pesimistis kinerja ekspor Indonesia akan membaik pada kuartal II/2012, karena masih dibayangi kelesuan ekonomi di Eropa yang melemahkan permintaan.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi memperkirakan ekspor pada kuartal II/2011 tidak jauh berbeda dari periode sebelumnya yang hanya US$48,53 miliar.
“Kuartal II diperkirakan masih akan landai. Kalau sama dengan kuartal I, saya rasa itu hal yang realistis karena masih berat,” ujarnya, hari ini, Rabu 9 Mei 2012
Karena kondisi itu, pihaknya juga tidak yakin ekspor akan cukup mampu mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2012.
Sebagaimana diketahui, penurunan kinerja perdagangan internasional menahan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2012 yang hanya 6,3%. Pertumbuhan ekspor barang dan jasa pada periode itu hanya 7,8% (year on year) atau lebih rendah dari kenaikan komponen impor barang dan jasa 8,2%.
Bayu mengatakan pelambatan kinerja ekspor pada kuartal I/2012 tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara G20.
Beberapa negara hanya membukukan pertumbuhan satu digit dari yang biasanya dua digit. China misalnya hanya tumbuh 7,6%, Brasil 7,5%, Korea Selatan 3% dan Jepang bahkan hanya 1,8%.
“Melemahnya kinerja ekspor pada kuartal I terjadi karena pelemahan permintaan dunia, termasuk dari mitra dagang. Faktor eksternal ini yang tidak bisa kita kelola. Yang bisa kita lakukan hanya merespons dan menyiapkan antisipasi,” jelasnya. (msb)
BACA JUGA
>>Buyback Antam longsor Rp11.000/gram
>>Bakrie Upsize Ownership In Bumi Resources
>>12 SUKHOI Superjet-100 Ordered By Sky Aviation
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel