Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KERETA API: Kemenhub minta lintas Merak-Jakarta dievaluasi

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menginstruksikan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengevaluasi lintas Merak-Jakarta untuk kereta ekonomi agar sesuai dengan grafik perjalanan kereta dan berhenti di setiap stasiun.Instruksi yang ditandatangani Dirjen

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menginstruksikan agar PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengevaluasi lintas Merak-Jakarta untuk kereta ekonomi agar sesuai dengan grafik perjalanan kereta dan berhenti di setiap stasiun.Instruksi yang ditandatangani Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan ini bahkan sudah disampaikan ke PT KAI sejak 19 Maret 2012 yang meminta agar kereta ekonomi KAI berhenti di Stasiun Daru Rangkas Bitung sesuai grafik perjalanan kereta (Gapeka).  "Surat permintaan dari kami ke KAI sudah lebih dahulu kami layangkan sebelum ada kejadian penyanderaan kereta ekonomi di. Stasiun Daru pada 3 Mei 2012," kata Tundjung, Selasa, 8 Mei 2012.Dia menambahkan di stasiun-stasiun kecil terutama Daru di Rangkas Bitung itu banyak sekali masyarakat yang tergantung dengan kereta api sebagai sarana transportasinya.Menurut Tundjung, kebijakan KAI yang merubah pola perjalanan kereta ekonomi lintas Merak-Jakarta Kota ini karena alasan keselamatan.Namun Daerah Operasi (Daop) I PT KAI menentukan pembatasan jumlah penumpang maksimal 150%, sedangkan kebijakan Kemenhub 200%.Kondisi ini menunjukkan seolah-olah kebijakan Kemenhub dilanggar karena Daop I menentukan jumlah penumpang maksimal 150%."Masyarakat di sekitar Rangkas itu yang penting kereta ekonomi berhenti di Stasiun Garu. Makanya kami minta KAI mengevaluasi lintas Merak-Jakarta agar sesuai Gapeka," kata Tundjung. (ra)

 

 

>>BACA JUGA

9 Kontrak gas dinaikkan harganya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper