Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI KECIL: Pemerintah alokasikan Rp10 miliar untuk revitalisasi mesin

JAKARTA: Kementerian Perindustrian mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk program revitalisasi mesin bagi industri kecil menengah pada tahun ini.Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan besaran alokasi

JAKARTA: Kementerian Perindustrian mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk program revitalisasi mesin bagi industri kecil menengah pada tahun ini.Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah mengatakan besaran alokasi dana tersebut menyamai alokasi tahun lalu.“Untuk bantuan permesinan, Kemenperin mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar pada 2012. Besaran bantuan ini  sama dengan apa yang diberikan pada tahun lalu,” katanya di sela-sela acara pembukaan Sumatera Barat Food & Craft V di Plasa Industri, Kementerian Perindustrian, Jakarta, hari ini.Menurutnya, pemberian bantuan tersebut merupakan upaya pemerintah untuk menjaga daya saing produk dalam negeri dari produk impor yang membanjiri pasar domestik.Dia menjelaskan IKM dalam negeri pada kuartal I 2012 tumbuh 7,2%. Adapun pada kuartal yang sama tahun lalu, pertumbuhannya hanya 3,4%.“Pertumbuhan ini menunjukkan sektor IKM sudah mulai mandiri dan tidak terpaku lagi dengan bantuan pemerintah,” ujarnya.Tumbuhnya sektor IKM dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya kegiatan pameran yang menjadi ajang promosi bagi industri tersebut.Dengan adanya kegiatan pameran, katanya, produk IKM semakin banyak diketahui konsumen.“Tak jarang, sebagian IKM pun kewalahan menerima pesanan setelah mengikuti pameran itu,” ujarnya.Terkait dengan itu, tuturnya, banyak pelaku IKM meminta kepada Ditjen IKM Kemenperin untuk difasilitasi menyelenggarakan pameran.“Karena banyak yang ingin difasilitasi, anggaran bantuan promosi yang ada di Ditjen IKM sebesar Rp1 miliar sudah habis. Padahal, anggaran sebesar itu diperlukan untuk membiayai kegiatan promosi atau pameran selama setahun,” tegasnya.Di samping itu, tambahnya, Ditjen IKM Kemenperin akan memfasilitasi 10 IKM di bidang garmen untuk memperoleh standar nasional Indonesia (SNI) agar produknya memiliki nilai tambah dan dapat bersaing di pasar internasional.Pihaknya akan memprioritaskan industri tekstil dan mainan anak terlebih dahulu mengingat kedua sektor tersebut telah dibanjir produk luar negeri.Euis menjelaskan 10 IKM yang akan difasilitasi tersebut antara lain 5 IKM dari Jawa Barat, 2 dari Jawa Tengah, 2 dari Jawa Timur, dan 1 dari Bali.“Masalah SNI, kami akan mendahulukan tekstil dan mainan anak karena dua sektor itu telah dibanjiri produk dari luar negeri. Proses SNI itu akan diteliti apakah mengandung bahan beracun dan berbahaya atau tidak?” tegasnya.Dia menambahkan pihaknya berharap IKM yang ada saat ini bisa naik kelas dengan meningkatkan mutu dan biaya mutu waktu sehingga kompetensinya lebih baik lagi.“Selain itu, kami juga berharap agar IKM dapat menopang industri besar atau menjadi bagian rangkaian dari basis industri,” tegasnya. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya
Sumber : Herdiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper