Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

 

JAKARTA: Peluang bisnis farmasi dan asuransi kesehatan di tahun-tahun mendatang akan malin terbuka luas, terutama setelah diberlakukannya Badan Pengelola Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada 2014.
 
 
"Sebab, kalau BPJS sudah berjalan, saat itu masyarakat Indonesia banyak yang melek kesehatan, dan mulai memilih terapi pengobatan yang diinginkannya," kata Widyaretna Buenastuti, Public Affairs & Communications Director PT Pfizer Indonesia (Pfizer), hari ini. Senin, 9 Mei 2012  di Jakarta.
 
 
Untuk mengantisipasi hal tersebut, katanya, manajemen Pfizer mulai melirik obat generik, yang nantinya akan banyak dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. “Kami tengah memperluas pabrik di Bogor, dan akan menambah kapasitas produksi obat generik sebanyak 50% dari produksi obat sekarang,” ujar Widyaretna dalam diskusi dengan media.
 
 
Dia menyebutkan perusahaannya menginvestasikan sekitar US$3 juta untuk perluasan pabrik tersebut. “Targetnya akhir tahun ini akan bisa dioperasionalkan perangkat baru tersebut. Produksinya akan meningkat jadi 50%,” tambahnya. 
 
 
Disebutkan kalau saat ini kapasitas produksinya sebanyak 200 juta tablet per tahun, maka nanti setelah perluasan pabrik obat generik itu beroperasi, maka produksi akan meningkat jadi 300 juta tablet/tahun.
 
 
Widyaretna menuturkan pihaknya yakin terhadap kebutuhan obat di masa depan. Sebab, saat ini penyakit tidak menular semakin meningkat. Sebaliknya penyakit infeksi cenderung menurun. “Kondisi ini mendorong kami untuk terus berinovasi menjadikan Indonesia lebih sehat. Apalagi dengan diberlakukannya BPJS,” ungkapnya.
 
 
Penyakit-penyakit tidak menular seperti jantung, paru-paru, hipertensi, diabetes, ini nantinya juga di-cover oleh BPJS. “Kami siap memenuhi kebutuhan obat yang berkualitas bagi masyarakat,” kata tambahnya.
 
 
Menurutnya, Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah gerakan yang cukup bagus dari pemerintah, untuk menyehatkan masyarakat, dan warga terlindungi oleh jaminan sosial. Adanya jaminan sosial ini tidak akan membuat perusahaan farmasi kehilangan pasarnya.
 
 
“Pasar tidak tertutup. Karena masih ada masyarakat yang menginginkan obat di luar yang di-cover SJSN. Justru hal itu semakin membesarkan pasar farmasi. Kesadaran masyarakat akan kesehatan juga naik 100% dengan diberlakukannya SJSN,” papar perempuan yang juga menjadi Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP).
 
 
Hal lain yang dilakukan untuk menuju Indonesia yang lebih sehat, katanya, adalah dengan edukasi kesehatan agar budaya sehat terus terpatri. Mengubah pola hidup memang tidak mudah, namun pihaknya yakin dengan mengubah pola kebiasaan, kesehatan masyarakat bisa dicapai dengan mudah.
 
 
“Sebab, sehat tidak tergantung pada obat-obatan, tapi pada kebiasaan. Untuk jadi sehat pun tidak boleh sesaat, tapi harus seterusnya. Karena itu Pfizer menekankan cara hidup sehat yang berkelanjutan untuk menjalankan berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR)-nya," ujarnya.(msb)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Adhitya Noviardi
Sumber : Rahmayulis Saleh

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper