JAKARTA: Perajin dan pelaku usaha kecil menengah yang bergerak di usaha industri batik tidak perlu khawatir menghadapi kompetitor dari manca negara karena seluruh batik Indonesia memiliki ciri khas dan unik sebagai kekuatan tersendiri.
Agus Muharram, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, menjelaskan pihaknya siap mendukung serta memfasilitasi perajin maupun usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di sektor industri batik. Fasilitasi yang dimaksud untuk memperkuat kapasitas dan jaringan pemasaran.
”Malaysia dan Srilanka merupakan kompetitor industri batik Indonesia saat ini. Akan tetapi, dengan keunggulan produk berbasis etnik serta didukung potensi sumberdaya alam yang kaya, perajin tidak perlu khawatir. Industri batik kita tidak akan bisa disaingi,” katanya saat membuka pameran batik khas Jawa Barat di Museum Tekstile Jakarta (Kamis, 3 Mei 2012).
Agar kekuatan dan ciri khas batik Indonesia, maupun batik khas Jawa Barat khususnya tetap dikenal dan terjaga, dia meminta perajin dan produsen batik dari bumi parahyangan terus memperkuat kaspasitsa SDM-nya. Kementerian Koperasi dan UKM siap menjalankan fungsi dan perannya untuk memfasilitasi peningkatan itu.
Menurut Agus Muharram, industri batik di Indonesia saat ini setidaknya melibatkan sekitar 480.000 UKM atau kelompok perajin. Sedangkan omzetnya mencapai US$110 juta per tahun. Oleh karena itu dia meminta perajin batik Indonesia terus memperkuat kualitas produknya.
Pemerintah menginginkan agar seluruh produk yang dihasilkan supaya dipatenkan untuk mendapatkan Hak atas kekayaan intelektual atau HKI. Dorongan ini merupakan bukti bahwa Kementerian Koperasi dan UKM sangat mendukung perajin dan industri batik agar memiliki pasar internasional.
Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, Sendy Ramani Dede Yusuf, menjelaskan misi kegiatan ini untuk melestarikan dan mengembangkan batik dari Jawa Barat, sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa batik dari wilayah tersebut memiliki kekuatan dan keunikan seperti halnya batik dari priovinsi lain.
“Pameran ini juga kami harapkan bisa mengedukasi masyaraat luas agar lebih memahami dan mengerti tentang produk batik dari Jawa Barat. Kami menginginkan agar masyarakat juga mempunyai kebangaan terhadap batik dari daerah itu,” ujarnya. (arh)