Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MINYAK SAWIT: Hindustan Unilever komitmen beli sawit bersertifikat RSPO

 

 

JAKARTA: Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menyatakan perusahaan besar di India telah berkomitmen untuk membeli minyak sawit bersertifikat RSPO.
 
Hindustan Unilever, salah satu pemain utama di pasar India selama ini, membeli sertifikasi RSPO melalui sistem  Book & Claim  yang dikelola oleh GreenPalm. 
 
CEO and Managing Director Hindustan Unilever  Nitin Paranjpe mengatakan ada hubungan yang jelas antara deforestasi dan perubahan iklim, sehingga perusahaan-perusahaan memiliki peranan penting dalam mengadopsi praktek berkelanjutan. 
 
"Kami berkomitmen untuk bekerja sama dengan perusahaan yang memiliki visi yang sama dan juga dengan lembaga swadaya masyarakat untuk mempengaruhi proses pembelian CSPO [Certified Sustainable Palm Oil ] masuk ke pasar India," ujarnya melalui siaran pers yang diterima Bisnis hari ini.
 
Roundtable on Sustainable Palm Oil merupakan organisasi multi stakeholder yang bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan praktek berkelanjutan di industri kelapa sawit menuju sustainable palm oil.
 
RSPO menyatakan dalam menjaga keselarasan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan menuju 2015, perusahaan-perusahaan besar di India dan para anggota RSPO telah menunjukkan kecenderungan dan langkah-langkah ke depan yang pasti menuju pencapaian tujuan tersebut.
 
Nitin menuturkan lembaga swadaya masyarakat berperan penting dalam melibatkan perusahaan pembeli dan pengguna minyak sawit. "Kami harus meningkatkan kesadaran mengenai adanya hubungan langsung antara praktek-praktek
minyak sawit yang tidak  sustainable dengan deforestasi."
 
India merupakan pasar terebesar minyak kelapa sawit asal Indonesia. Volume ekspor minyak sawit Indonesia ke India pada tahun lalu mencapai 5,7 juta ton.
 
Cherie Tan, Procurement Operations Director, Sustainable Sourcing, Renewables & Small Holder Development dari Hindustan Unilever, mengatakan pada 2015, minyak sawit yang dibeli oleh Unilever 100% sudah minyak sawit lestari yang bersertifikasi.  "Saat ini, Unilever sudah mulai membeli minyak sawit bersertifikat RSPO di Eropa."
 
Menurutnya, sekitar 63% dari minyak sawit yang digunakan di Unilever merupakan minyak sawit yang bersertifikat Green Palm. "Sekarang ini kami memiliki sertifikat GreenPalm dalam jumlah yang cukup untuk seluruh usaha kami di Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika Utara, Amerika Latin, Indonesia, Malaysia, India dan China."
 
Tan menambahkan pada tahun ini Unilever akan membeli minyak sawit hanya dari anggota RSPO.
 
RSPO mengungkapkan beberapa pemain industri di India juga tengah merencanakan untuk meninjau peraturan pengadaan perusahaan mereka agar sejalan dengan tren global dan juga perkiraan impor minyak sawit. 
 
Managing Director Godrej Industries Nadir Godrej mengatakan Godrej Industries merencanakan untuk membeli sertifikat GreenPalm dan juga Godrej Agrovet kini tengah mempelajari prosedur untuk mensertifikasi produksi domestik minyak sawit.
 
RSPO mencatat areal perkebunan kelapa sawit yang sudah memiliki sertifikat itu per akhir 2011 seluas 1,13 juta hektare dengan produksi mencapai 6,8 juta ton.
 
Eksistensi India
 
Sekjen RSPO Darrel Webber menambahkan India adalah perekonomian yang penting dan berpengaruh bagi industri minyak sawit lestari seluruh dunia. 
 
"Ketika nantinya India benar-benar mengadopsi kebijakan yang strategis mengenai CSPO, hal tersebut akan menjadi patokan bagi seluruh dunia khususnya dari perspektif reputasi internasional, karena jelas menunjukkan komitmen dan kontribusi India bagi upaya-upaya internasional menuju sustainability," jelasnya.
 
Menurutnya, perdagangan CSPO secara fisik juga menunjukkan pertumbuhan yang stabil menggunakan mekanisme rantai pasokan Segregated & Mass Balance, yang tumbuh dari angka nol pada 2008 meningkat menjadi 33% dari total CSPO yang diperdagangkan.
 
India merupakan negara konsumen dan importir minyak sawit terbesar di dunia, di mana lebih dari 90% minyak sawit di negara tersebut digunakan sebagai minyak goreng, dan sisanya digunakan sebagai bahan dasar makanan dan produk-produk lain seperti sabun, cokelat, es krim, kosmetik dan juga alat pembersih. 
 
Webber menjelaskan seluruh produk minyak sawit yang dipasok untuk pelanggan Cargill di Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru, adalah produk yang disertifikasi oleh RSPO terhitung dari 2015. Komitmen itu, katanya, juga akan diberlakukan di India dan China terhitung mulai 2020.
 
Produksi minyak kelapa sawit bersertifkat RSPO di Indonesia pada tahun lalu 2,4 juta ton lebih kecil dibandingkan dengan Malaysia 2,7 juta ton. Adapun, produksi minyak kelapa sawit Indonesia pada tahun lalu mencapai 23,5 juta ton. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper