MEDAN : Adanya pengumuman Coca Cola dan Pepsi Cola mengandung bahan pewarna 4-methylimidazole (4-MI) yang memicu penyakit kanker tidak menyurutkan penjualan produk coca-cola di Sumbagut.Meski tidak merincikan detail penjualan produk Coca-Cola, Ahmad Nasoha, Corporate Affair Manager Coca Cola Northern Sumatera kepada Bisnis, Rabu(14/3) di Medan menyampaikan, penjualan Coca-Cola di Sumut tetap stabil bahkan tetap tinggi di beberapa Provinsi seperti di NAD,Batam, Provinsi Riau hingga Sumut."Yang jelas penjualan tetap banyak dan tidak ada gangguan dalam hal pemasaran, bahkan, pantauan kami tidak ada reaksi negatif konsumen terhadap produk Coca Cola yang kami jual," ujarnya.Lebih lanjut, Nasuha menegaskan, di empat provinsi, Sumut, NAD, Batam dan Riau permintaan Coca-Cola masih tinggi dari kalangan belia usia 12 tahun ke atas."Dari 11 produk Coca-Cola, anak-anak belia masih sangat gemar dengan produk kami, seperti Sprite, Fanta, Ades dan Frestea," tambahnya.Sebelumnya diisukan, salah satu komposisi yang terkandung dalam produk Coca Cola bisa membahayakan masyarakat.Pegiat kesehatan AS, Center for Science in the Public Interest (CSPI), mengumumkan Coca Cola dan Pepsi Cola mengandung bahan pewarna 4-methylimidazole (4-MI) yang memicu penyakit kanker.Dalam sampel yang diteliti CPSI, Coca Cola dan Pepsi Cola ukuran 12 fluid ounce (fl oz) setara 354 mililiter, mengandung 140 mikrogram pewarna 4-MI.Padahal, di negara bagian California, Amerika Serikat (AS), standar maksimal konsumsi pewarna 4-MI hanya 29 mikrogram per hari. Artinya, kandungan pewarna 4-MI dalam soft drink bersoda ini hampir lima kali dosis maksimal yang diizinkan.Pewarna 4-MI adalah bahan kimia yang di dalam kemasan soft drink bersoda ini disebut pewarna karamel. (api)
ISU PEWARNA 4-MI: Penjualan coca cola stabil di 4 provinsi
MEDAN : Adanya pengumuman Coca Cola dan Pepsi Cola mengandung bahan pewarna 4-methylimidazole (4-MI) yang memicu penyakit kanker tidak menyurutkan penjualan produk coca-cola di Sumbagut.Meski tidak merincikan detail penjualan produk Coca-Cola, Ahmad
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

56 menit yang lalu
Nasib Cuan & Boncos Pemegang Saham BUMI Miliaran Lembar Agustus 2025
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

28 menit yang lalu
QRIS Bisa Dipakai di China Akhir 2025, di Jepang Bulan Ini

38 menit yang lalu
Chatib Basri Sebut Tarif Trump Bisa Bikin Investor Lirik Investasi ke RI

53 menit yang lalu