SURABAYA: Badan Usaha Milik Daerah mesti mengubah paradigma pembiayaan dari orientasi APBD menjadi perbankan
Direktur Utama Panca Wira Usaha, Arif Afandi mengatakan dengan begitu pengembangan usahanya menjadi lebih mandiri serta profesional.
Dia menegaskan hingga kini kebanyakan perusahaan milik pemerintah daerah (pemprov maupun pemkab/pemkot) masih terfokus pada APBD.
Saat ini, data Kementrian Dalam Negeri mencatat jumlah BUMD se-Indonesia mencapai 1.007 badan usaha. Namun, bisa dipastikan, mayoritas BUMD itu nafas usahanya tergantung pada pembiayaan APBD.
"Padahal, kapasitas APBD setiap daerah berbeda dan cenderung terbatas,” kata Arif kepada Bisnis, Rabu, 7 Maret 2012.
Arif menerangkan dengan keterbatas APBD itu akan berdampak pada upaya ekspansi BUMD yang akan melakukan proses pengembangan atau memperbesar kapasitas usaha.
“Otomatis upaya pengembangan usaha atau expansi bisnis akan terhambat hanya karena duit APBD terbatas. Kondisi ini membuat manajemen BUMD menjadi tidak berdaya sehingga mengalami kelembaman [stagnan] usaha.”
Arif mengungkapkan perlu upaya kreatif dan berani dari manajemen BUMD guna menerobos tradisi pembiayaan APBD.(msb)