Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MITRA USAHA: Database E-Kupon Bogasari untungkan pelaku UKM tepung terigu

JAKARTA: Database E-Kupon Bogasari menjadi tolak ukur keberhasilan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis tepung terigu menekuni bisnis kuliner.Kami memiliki data base Bogasari Mitra Card (BMC) yang menunjukkan adanya peningkatan usaha

JAKARTA: Database E-Kupon Bogasari menjadi tolak ukur keberhasilan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) berbasis tepung terigu menekuni bisnis kuliner."Kami memiliki data base Bogasari Mitra Card (BMC) yang menunjukkan adanya peningkatan usaha para anggota dari kalangan UMKM berbasis terigu," kata Hans Ryan Aditio, Senior Vice President Commercial Bogasari, hari ini 9 Februari 2012.BMC, ujarnya, adalah sebuah loyalti program yang diluncurkan sejak tahun 2002 khusus buat para UKM Mitra Bogasari di seluruh Indonesia.Lewat program itu pula pihaknya melakukan pendampingan dan pelatihan wirausaha bagi para anggotanya. Caranya mudah, di mana anggota BMC diminta mengirimkan kupon yang berada di setiap karung berisi 25 kg terigu ke kantor perwakilan Indofood yang ada di daerahnya."Pengiriman dapat dilakukan dengan cara konvensional atau lewat internet sehingga di sebut E-Kupon yang kemudian menjadi poin reward bagi UMKM untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan usaha," kata Hans di sela-sela kegiatan Indofood Riset Nugraha (IRN) 2012-2013 bagi kalangan akademisi.Para UKM Mitra Binaan Bogasari yang tergabung dalam BMC ini tersebar di berbagai propinsi dengan beragam produksi makanan seperti roti, mi, pastry, cake, jajanan pasar, dan lain-lain serta usaha retail. Mayoritas usaha jenis makanan yang ditekuni adalah bakery, mie, dan jajanan pasar.Pihaknya kini menghimpun sedikitnya  50.128 anggota BMC dari kalangan UMKM yang setia mengirimkan E-Kupon sehingga pihaknya dapat mengetahui perkembangan dari setiap anggota."Kalau bulan lalu dari satu pelaku hanya mengirim 4 kupon dan bulan berikutnya menjadi 10 kupon maka itu indikasi penggunaan terigu yang meningkat. Artinya usaha kuliner mereka laku keras," jelas Hans.Sebaliknya jika satu pelaku biasa beli 10 karung terigu lalu tiba-tiba bulan berikutnya terus turun maka hal itu juga indikasi ada penurunan penjualan sehingga tim Indofood turun ke lapangan menyambangi UMKM binaannya untuk mengetahui kendala yang dihadapi."Kalau kendalanya di ketahui apakah masalah SDM, resep, produk atau pemasaran maka kami kumpulkan UMKM binaan untuk diberikan solusi lewat pelatihan," tambah Hans.Menurut dia , jumlah anggota BMC yang  mencapai 52.128 UMKM itu mencatat pertumbuhan 37% bila dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2010 sebesar 36.516 anggota.Oleh karena itu kemitraan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Divisi Bogasari dengan para pelaku UMKM terus ditingkatkan dengan mengadakan pengundian hadiah promo E-Kupon yaitu paket Umroh sebagai  apreasiasi kepada seluruh UKM yang telah berpuluh tahun membangun kemitraan dan tumbuh bersama.Pihaknya Rabu lalu memberikan 40 Paket Ibadah Umroh Gratis ke Tanah Suci yang berlaku untuk 2 orang, 400 Koin Emas seberat 3 gram, dan 4.000 voucher pelatihan di Bogasari Baking Center (BBC) selama 2 hari.Dia menambahkan lewat Paket Promo ini juga pihaknya memperkenalkan dunia maya atau situs online kepada para UMKM. Terbukti ada pelaku yang mengumpulkan kupon paket promo lewat website bogasari.com.Website  ini diluncurkan kembali pada April tahun lalu setelah didesain ulang dengan konsep yang lebih familiar, interaktf serta menarik dan informatif. Manfaatnya tidak hanya untuk UMKM binaan tapi juga untuk masyarakat.”Isinya tidak melulu resep Bogasari, tapi masyarakat juga bisa mengirimkan resep yang kemudian di-upload setelah diverifikasi tim baker Bogasari. Lewat website ini juga UKM anggota BMC bisa mengakses informasi lain seperti poin e-kupon, kegiatan dan lokasi pelatihan BBC, dan jadi media promosi produk dan usaha para UKM itu sendiri,” kata Hans.Dia gembira karena kemitraan tumbuh bersama ini bukan hanya bisnis semata tapi juga dalam mendorong penciptaan lapangan kerja lewat wirausaha serta keanekaragaman pangan,” jelas Hans Ryan. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : nurul
Editor : Dara Aziliya

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper