JAKARTA: Pemerintah Daerah Kalimantan Timur menargetkan pemancangan tiang pertama atau groundbreaking kereta api batu bara hasil kerja sama dengan investor asal Rusia senilai Rp16 triliun terealisasi pada Juni 2012.Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek mengatakan target dimulainya proyek kereta api batu bara sepanjang 183 km ini dapat dimulai tahun ini karena pembebasan lahan sudah 100% selesai."Kami sudah laporkan ke Kemenko Perekonomian bahwa pembebasan lahan sudah 100%, itu garansi kami ke investor yakni Rusia Federation," ujar Awang saat penandatangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Kalimantan Rail Pte Ltd, investor asal Rusia, Selasa, 7 Februari 2012.Hadir dalam acara penandatangan MoU tersebut Director of Kalimantan PTE Ltd Andrey Shigaev, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan, dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Alexander Ivanov.Dengan demikian, lanjut Awang, groundbreaking atau pemancangan tiang pertama untuk proyek kereta api (KA) baru bara Kaltim ini dapat terealisasi pada Juni 2012. "Semua itu akan berhasil dengan dukungan dari masyarakat," tuturnya.Dia menjelaskan proyek KA batu bara ini sepanjang 183 km, hanya melewati daerah-daerah di Kalimantan Timur."Proyek senilai Rp16 triliun ini sangat positif bagi perkembangan ekononi di Kaltim. KA Kaltim akan menjadi perhatian besar pemerintah mulai tahun ini. Kita juga sudah bangun dua jembatan besar, bangun jalan tol, ada dua cluster industri gas dan kondensat di Bontang. Bangun pelabuhan laut, bangun Pelabuhan Maloy kerjasama dengan Pelindo. Kita bangun bandara baru di Samarinda. Bangun power plan di Balikpapan hasil kerjasama dengan PLN. Dengan dibangunnya KA batu bara ini, maka lengkap sudah," tutur Awang.Director of Kalimantan Rail Andrey Shigaev mengatakan MoU ini investasi potensial untuk perusahaan tambang. Selanjutnya, akan dibicarakan masalah teknis.Dia menjelaskan total biaya pembangunan proyek KA batu bara Kaltim ini sekitar US$2,4 miliar, terbagi dalam dua tahapan, tahap pertama US$1,8 miliar dan tahap II US$0,6 miliar."Seluruh pendanaan selesai pada kuartal I/2014 dan ditargetkan kereta sudah beroperasi pada kuartal I/2017," tuturnya.Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan mengatakan KA batu bara Kaltim ini merupakan proyek pemerintah daerah karena hanya melayani antar daerah di provinsi tersebut."Kalau KA hanya beroperasi dalam provinsi, itu wewenang pemda. Pemerintah pusat yakni Kemenhub hanya memberi rekomendasi, persetujuan teknis, teknis operasi, yang lain-lain merupakan wewenang gubernur," tutur Tundjung.Kedepannya, lanjut Tundjung, masing-masing di provinsi Kalimantan akan mengembangkan kereta api, yang akhirnya padat dijadikan Trans Kalimantan. "Nah, kalau ada kereta yang menghubungkan antar provinsi, nanti disambung Kemenhub," jelasnya.Tundjung menambahkan KA baru bara hasil kerja sama dengan investor Rusia ini hanya untuk angkutan barang, belum untuk angkutan penumpang."Untuk angkut penumpang, mungkin itu nanti kami minta dalam bentuk corporate social responsibility (CSR) mereka. Alokasikan slot ke penumpang. KA ini belum komersial, yang masih menguntungkan KA barang. Angkutan penumpang di dunia tidak untung. Makanya harus cross subsidi," tuturnya.Tundjung menjelaskan pembangunan proyek ini akan kerjasama dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). "Soal dana investasi, seluruhnya Rusia. Ini KA khusus sehingga tidak lewat tender," tuturnya.Soal pembangunan KA di Kalimantan Tengah, menurut Tundjung, akan digelar dengan mekanisme kerjasama pemerintah dan swasta atau public private partnership (PPP). "KA batu bara Kaltim dengan KA Kalteng tidak ada kaitannya, dibangun masing-masing provinsi," tuturnya. (faa)
KA BATU BARA: Giliran Kaltim gandeng investor Rusia
JAKARTA: Pemerintah Daerah Kalimantan Timur menargetkan pemancangan tiang pertama atau groundbreaking kereta api batu bara hasil kerja sama dengan investor asal Rusia senilai Rp16 triliun terealisasi pada Juni 2012.Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Arif Gunawan Sulistyono
Editor : Dara Aziliya
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

1 jam yang lalu
Historia Bisnis: Kala BCA Tergiur Pasar Kredit Sepeda Motor
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

11 menit yang lalu
BPS Sebut Konsumsi Masyarakat Beralih ke Online, Daya Beli Pulih?

01 Agt 2025 | 07:00 WIB