JAKARTA: Perusahan pelat merah migas Thailand PTT Plc akan memperluas operasi ritel di Kamboja termasuk memasok minyak untuk pembangkit listrik, pabrik dan industri komersial lainnya di negara yang tahun ini menjabat Keketuaan Asean. Seperti dikutip dari Phnom Phen Post, PTT berencana membuka lebih dari 20 SPBU baru di Kamboja selama lima tahun ke depan. Tahun ini ditargetkan enam stasiun dibangun. "Kami ingin memiliki bisnis yang [rantai] lengkap di Kamboja. Tidak hanya eceran," kata Bin Mailia Mei, salah satu bos PTT di Kambojja. Menurut seorang manajer di Kampuchea Tela Co Ltd yang enggan disebut namanya, persaingan antara pemain minyak eceran di Kamboja kini berkembang pesat. Sekitar 700 stasiun layanan beroperasi di bawah merek Tela di Kamboja, "Untuk saat ini, kami sedang mempersiapkan diri untuk bersaing dengan pasar yang berkembang," katanya menunjuk agresivitas merek asing seperti PTT dan Total SA dari Prancis.. Selain Tela, Sokimex menjadi salah satu pemain utama dengan memiliki 184 SPBU. Sementara Total dan Chevron enggan untuk berkomentar. Rencana ekspansi PTT di Kamboja bertepatan dengan investasi besar dari China, Malaysia, Filipina, Myanmar dan Laos. Selain tujuan strategis menancapkan nama, PTT memiliki konsesi minyak di lepas pantai Blok B Kamboja. PTT adalah induk usaha dari PTT Exploration and Production Plc yang bertanggung jawab atas tumpahan minyak di kilang Montara di Celah Timor yang terjadi 21 Agustus 2009. (tw)
Perusahaan migas Thailand rambah Kamboja
JAKARTA: Perusahan pelat merah migas Thailand PTT Plc akan memperluas operasi ritel di Kamboja termasuk memasok minyak untuk pembangkit listrik, pabrik dan industri komersial lainnya di negara yang tahun ini menjabat Keketuaan Asean. Seperti dikutip
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Tusrisep
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

49 detik yang lalu
Kisi-kisi Nasib Reli Harga Emas dari Permintaan di China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

25 menit yang lalu
Sri Mulyani Ungkap AS Bersiap Reformasi WTO, Ini Tujuannya

45 menit yang lalu
Besok Tarif Tol Semarang ABC Naik, Cek Daftar Harga Terbarunya!

51 menit yang lalu
RI Mau Impor Kapas-LPG dari AS, Airlangga: Masih Dibahas
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
