150 Pengusaha UKM ikut Katumbiri Expo 2011

JAKARTA: Sedikitnya 150 pengusaha UKM dari berbagai daerah menggelar karya mereka dalam pameran Katumbiri Expo 2011 yang dibuka secara resmi hari ini oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar.Pameran yang  diadakan di Jakarta Convention Center ini berlangsung hingga 11 Desember. Expo ini dominan diikuti UKM perempuan, mencapai 110 peserta."Kegiatan ini merupakan rangkaian dari Peringatan Hari Ibu ke-83 pada 2011," kata Linda di sela-sela acara pameran.Dalam expo ini digelar keanekaragaman karya, sesuai dengan namanya Katumbiri yang berarti pelangi. Ada batik, tenun, kerajinan tangan dan berbagai macam produk kreatif lainnya.Linda menuturkan melalui usaha mikro yang diwujudkan dalam industri rumahan, perempuan Indonesia terbukti mampu menyelamatkan negeri ini dari krisis pada 1997 dan 2008.Menurut data UMKM pada 2009, secara de facto perempuan di sektor informal ikut menyumbangkan pendapatan kotor nasional (GDP) 55,6%.Dalam aktivitas informal usaha mikro terdapat 51,21 juta unit pengusaha mikro, kecil dan menengah. Sebesar 60% di antaranya, dimiliki atau dikelola oleh perempuan. Usaha mikro itu mampu menyediakan kesempatan kerja sebanyak 91,8 juta orang (97,33%).Linda menuturkan perempuan dan laki-laki dapat bekerja sama, saling mengisi dan berkreasi. Hal itu merupakan kehidupan harmonis yang diharapkan."Tapi kadang kala kehidupan tidak selamanya seperti itu. Seringkali perempuan juga ditinggal, mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Semua harus tetap dijalani dan diselami," ungkapnya.Pameran Katumbiri ini diharapkan dapat mendorong kreativitas perempuan untuk mewujudkan kesetaraan. "Expo ini bisa menjadi parameter keberhasilan kaum perempuan dalam membentuk kemandirian, meningkatkan kualitas hidup, dan berupaya untuk mencapai kemitraan yang sejajar dan berkeadilan," tambahnya.Selain sebagai ajang pameran kreasi dan produk, dalam Katumbiri Expo ini juga ditampilkan sejumlah karya fotografi Ani Bambang Yudhoyono, yang beberapa tahun terakhir ini ditekuninya. (tw)