Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aetra operasikan 8 unit kios air

JAKARTA: PT Aetra Air Jakarta mengoperasikan 8 unit kios air untuk membantu warga Ibu Kota di daerah yang belum mendapatkan akses suplai air bersih perpipaan dengan tarif sosial hanya Rp300 per 20 liter.Corporate Secretary Aetra Joshua L. Tobing mengatakan

JAKARTA: PT Aetra Air Jakarta mengoperasikan 8 unit kios air untuk membantu warga Ibu Kota di daerah yang belum mendapatkan akses suplai air bersih perpipaan dengan tarif sosial hanya Rp300 per 20 liter.Corporate Secretary Aetra Joshua L. Tobing mengatakan keberadaan kios air yang dikelola kelompok swadaya pengguna air itu sangat membantu warga karena harganya sangat murah, lebih dari separuh di bawah harga jual pedagang air keliling dengan gerobak."Harga jual air bersih dari kios Rp300 per 20 liter setara dengan 1 jerigen atau Rp500 per 20 liter untuk yang diantar dengan gerobak ke tempat pembeli," katanya hari ini.Menurutnya, lokasi 8 unit kios air Aetra terletak di wilayah Jakarta Utara masing-masing 3 titik di Marunda untuk melayani 300 KK, Rorotan I sebanyak 2 titik melayani 100 KK, Rorotan II sejumlah 2 titik melayani 60 KK dan Rorotan III hanya 1 titik untuk 35 KK.Joshua mengatakan untuk masyarakat dengan kondisi khusus, seperti di aera permukiman liar, korban kebakaran atau kondisi lainya, Aetra membangun hidran umum untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan air bersih.Saat ini, lanjutnya, Aetra mengoperasikan hidran umum di Jalan Raya Cilincing, Jalan Perjuangan Raya No.2 RT.01 RW.07, Tanah Merah, Rawa Terate dan RW.10 Kelurahan Pademangan Timur di wilayah Jakarta Utara.Meyritha Maryanie, Corporate Communications and Social Responsibilities Head PT PAM Lyonnaise Jaya, operator air bersih untuk wilayah barat Jakarta, mengatakan Palyja menyerahkan bantuan air bersih, bahan makanan dan sandang kepada warga korban bencana kebakaran di Muara Baru, Kelurahan Penjaringan Jakarta Utara."Palyja mengerahkan mengerahkan armada truk tangki secara reguler untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi warga yang tertimpa bencana sejak terjadinya musibah pada 1 Desember 2011 di lokasi penampungan mereka," katanya. (tw) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nadya Kurnia

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper