JAKARTA: Lapangan kerja level menengah ke bawah di Jakarta berpotensi akan diisi para pekerja asing dari negara kawasan Asean karena mereka memiliki keterampilan dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik dari pekerja setempat.Sekretaris Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan para pekerja asing dapat ditemukan di sejumlah restoran dan hotel berbintang yang beroperasi di Ibu Kota.“Kami perkirakan jumlah mereka dan sektor usaha yang dimasuki akan semakin banyak seiring dengan rencana diberlakukan pasar bebas Asean sesuai kesepakatan Asean Economy Community 2015,” katanya di Jakarta hari ini.Menurutnya, pertimbangan manajemen restoran dan hotel jaringan internasional mempekerjakan tenaga kerja asing, antara lain dari Philipina dan Thailand, karena kinerjanya lebih baik, dari segi keterampilan dan penguasaan bahasa Inggris dan kemampuannya beradaptasi.Guna mengantisipasi fenomena tersebut, lanjutnya, Pemprov DKI Jakarta perlu bersinergi dengan kalangan dunia usaha untuk menyiapkan para pemuda dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk menghadapi pasar bebas Asean, sesuai kesepakatan Asean Economy Community 2015, yang tinggal 3 tahun lagi.Sarman yang juga Wakil Ketua Umum Kadin Jaya mengatakan pemprov dan pengusaha dapat belajar dari ketidak siapan menghadapai China Asean Free Trade Agreement, sehingga banyak UKM terpuruk akibat produknya kalah saing dengan produk impor asal China.“Jangan sampai nanti, setelah diberlakukan kesepakatan Asean Economy Community 20115 banyak tenaga kerja asing masuk, sehingga jumlah pengangguran di Jakarta bertambah banyak,” tegasnya.Dia meminta dalam upaya mengantisipasi perkemangan tersbut Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI harus mengoptimalkan peran Balai Latihan Kerja guna mendidik para pemuda agar memiliki keterampilan dan kemandirian dalam usah sesuai bidangnya.Pelatihan bidang keterampilan dan entrepreneur bagi pemuda serta penguatan kapasitas UKM, lanjutnya, dapat dilaksanakan dengan mamanfaatkan dana dari corporate social responsibility milik badan usaha milik negara dan daerah.“Kami siap menjadi mitra Pemprov DKI untuk melaksanakan kegiatan pelatihan bagi pemuda dan UKM. Apalagi, mencapai 95% dari sekitar 10.000 anggota Hippi yang tersebar di 5 wilayah kota Jakarta merupakan UMKM,” ujarnya.Sarman mengingatkan Jakarta menjadi daya tarik tersediri bagi tenaga karja asing untuk berdatangan prospek perekonominya yang cukup baik di kawasan Asean dengan indikasi pertumbuhan ekonomi 6,7%, inflasi sekitar 3,7%-4,5% dan anggaran pendapatan dan belanja daerah DKI mencapai Rp31,7 triliun.Sementara itu Wakil Ketua Bidan Koperasi dan UKM Kadin Jaya Nasfi Burhan mengatakan UMKM masih mengalami biaya tinggi dari berbagai pungutan tidak resmi di tempat produksi hingga di lokasi berjualan dengan dalih untuk keamanan.“Pungutan liar yang dilakukan oknum petugas, aparat dari kelurahan dan kecamatan serta premen, menambah beban biaya produksi sehingga daya saing produknya kalah dengan produk impor dari China yang sangat murah,” ujarnyaNasfi mengatakan para pelaku UMKM perlu mendapat dukungan pelatihan bidang pengelolaan kekuangan yang profesional, peningkatan kualitas produk dan pemasarannya serta dukungan permodalan dengan bunga yang relatif murah. (faa)
Pekerja asing mulai dominasi lapangan kerja level menengah
JAKARTA: Lapangan kerja level menengah ke bawah di Jakarta berpotensi akan diisi para pekerja asing dari negara kawasan Asean karena mereka memiliki keterampilan dan kemampuan beradaptasi yang lebih baik dari pekerja setempat.Sekretaris Umum Himpunan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sekretariat Redaksi
Editor : Dara Aziliya
Topik
Konten Premium