Callebaut & Majora Bangun Pabrik pengolah kakao

JAKARTA: Barry Callebaut AG, produsen produk cokelat dan kakao asal Swiss dan PT Comextra Majora, eksportir biji kakao dan jambu mete, mendirikan usaha patungan (joint venture) dengan membentuk sebuah perusahaan baru PT Barry Callebaut Comextra Indonesia dengan investasi US$33 juta.Perusahaan ini akan berkantor pusat di Makassar. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kakao terbesar ketiga di dunia. Barry Callebaut akan menguasai 60% kepemilikan saham, sedangkan PT Comextra Majora sebesar 40%. Fasilitas baru dalam pengolahan kakao dan perjanjian pasokan kakao.Jimmy Wisan selaku Direktur Utama Comextra Majora mengatakan usaha patungan baru itu akan memungkinkan Barry Callebaut untuk meningkatkan kegiatan sumber daya kakao yang berkelanjutan di Indonesia.Perusahaan baru itu akan membangun fasilitas pengolahan kakao di Makassar dengan kapasitas penggilingan kakao awal 28.000 ton per tahun."Ini merupakan langkah lanjutan yang wajar dari kegiatan bisnis kami dan memungkinkan kami memanfaatkan dengan baik jaringan pasokan biji kakao kami di lapangan," ujarnya melalui siaran pers, hari ini.Menurutnya, operasional pabrik akan dimulai pada awal 2013. Perusahaan baru ini, PT Barry Callebaut Comextra Indonesia, menginvestasikan modal sebesar US$ 33 juta untuk membangun fasilitas pengolahan kakao.Barry Callebaut akan bertanggung jawab atas pengelolaan pabrik dan akan membeli produk yang dihasilkan, sedangkan PT Comextra Majora akan menyediakan sumber kakao untuk memasok pabrik dengan biji kakao berdasarkan perjanjian pasokan berjangka panjang.Juergen Steinemann, CEO Barry Callebaut, mengatakan usaha kakao yang berkelanjutan ini akan menjamin pendapatan yang lebih besar bagi petani dan akan memastikan persedian kakao yang memadai untuk rencana pengembangan di masa depan serta meningkatkan jumlah kakao bersertifikasi dalam waktu yang bersamaan.Steven Retzlaff, Presiden Global Sourcing & Cocoa Barry Callebaut, menambahkan usaha bersama dengan PT Comextra Majora memperdalam hubungan bisnis kami yang sudah terbukti dan telah lama terjalin.Pabrik baru pengolahan kakao di Indonesia akan membantu Barry Callebaut untuk memenuhi permintaan yang meningkat atas produk kakao di Asia-Pasifik yang sedang bertumbuh pesat. Di samping itu, hal ini juga mampu memperkuat kegiatan sumber daya yang berkesinambungan di lapangan.Direktur Utama PT Comextra Majora Jimmy Wisan mengatakan kerja sama itu merupakan langkah lanjutan yang wajar dari kegiatan bisnis dan memungkinkan pihaknya memanfaatkan dengan baik jaringan pasokan biji kakao.PT Comextra Majora, eksportir terkemuka kakao dan kacang mete dari Sulawesi, yang menjadi pemasok utama kakao Indonesia untuk Barry Callebaut.Produksi biji kakao pada tahun ini diperkirakan turun 123.000 ton atau 22,2% menjadi 430.000 ton dibandingkan dengan tahun lalu 553.000 ton, sehingga pengapalan komoditas itu ke luar negeri juga akan turun drastis.Hal itu diperkirakan berdampak terhadap penurunan ekspor biji kakao tahun ini yang diprediksikan hanya 200.000 ton. Padahal, realisasi ekspor biji kakao pada tahun lalu mencapai 430.000 ton.Namun, ekspor kakao olahan pada tahun ini diperkirakan naik 100% menjadi 200.000 ton dibandingkan dengan tahun lalu sebanyak 100.000 ton.Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Kakao Indonesia (Askindo) Zulhefi Sikumbang mengatakan akan ada 4 investor asing yang masuk ke Indonesia untuk mendirikan parbik pengolahan kakao.Padahal, kapasitas 14 pabrik kakao yang sudah ada di Indonesia saat ini sekitar 640.000 ton. Keempat calon investor asing itu diperkirakan akan membangun pabrik dengan kapasitas 200.000 ton, sehingga total kapasitas pabrik pengolahan kakao di dalam negeri menjadi 840.000 ton.Sementara itu, produksi kakao pada tahun depan diperkirakan hanya 500.000 ton naik tipis dibandingkan dengan produksi tahun ini. (Bsi)