Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dampak krisis global tak akan seburuk 2008

JAKARTA: Meski belum ada tanda-tanda pemulihan krisis ekonomi global, namun dampak krisis itu tidak akan seburuk pada tahun 2008 mengingat pondasi ekonomi Indonesia relatif lebih baik dengan perkiraan pertumbuhan tahun ini bisa mencapai antara 6,4%-6,6%.Demikian

JAKARTA: Meski belum ada tanda-tanda pemulihan krisis ekonomi global, namun dampak krisis itu tidak akan seburuk pada tahun 2008 mengingat pondasi ekonomi Indonesia relatif lebih baik dengan perkiraan pertumbuhan tahun ini bisa mencapai antara 6,4%-6,6%.Demikian disimpulkan dari satu diskusi bertema “Transmisi krisis ekonomi global dan dampaknya pada ekonomi domestik” di Gedung DPR hari ini.Diskusi yang dibuka Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar itu menampilkan pembicara antara lain Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dan Kepala Bidang Kebijakan Belanja Pusat, Pusat Kebijakan APBN Lucky Alfirman.Menurut Erani, krisis ekonomi global kali ini tidak akan membuat jatuh perekonomian nasional seperti pada tahun 2008/2009 lalu. Menurut dia, krisis ekonomi global dua tahun lalu menimbulkan efek kejut sehingga mengganggu sendri-sendi ekonomi nasional sehingga berpengaruh terhadap indeks kepercayaan investor.Akan tetapi, ujarnya, kendati dampak krisis ekonomi global tidak terlalu parah terhadap Indonesia, sayangnya diperkirakan kondisi ini akan bertahan cukup lama. Dengan demikian hanya negara-negara yang sigap dan cerdas dalam merumuskan kebijakan yang akan cepat pulih ekonominya, katanya.Hanya saja prospek perekonomian pada tahun depan, menurutnya, akan lebih muram ketimbang 2011. “IMF telah mengeluarkan proyeksi ekonomi 2012 dan semua lembaga menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi. AS, Uni Eropa, dan Jepang pertumbuhan ekonominya diproyeksikan suram,” ujarnya.Dengan tidak bagusnya prospek pertumbuhan ekonomi negara-negara besar itu maka daya dukung negara tersebut terhadap perekonomian global menjadi melemah. Padahal, negara-negara maju tersebut selama ini menjadi motor perekonomian dunia terutama dalam sisi penawaran dan permintaan.Sementara Lucky Alfirman mengatakan kalaupun krisis global berdampak pada pertumbuhan ekonomi, dampaknya baru akan terasa pada pertengahan tahun depan. Namun demikian dia optimistis perekonomian Indonesia tidak akan terlalu terpengaruh dan akan mampu mencatat pertumbuhan hingga 6,6%.Lucky menilai kalau pondasi ekonomi Indonesia terus membaik maka krisis ekonomi di kawasan Eropa akan menjadi peluang masuknya modal ke Indonesia.“Akan tetapi ekonomi kita sering volatile sehingga kondisi itu perlu diwaspadai untuk menjaga kepercayaan pemodal asing,” ujarnya pada diskusi yang dihadiri kalangan mahasiwa, akademisi dan profesional tersebut.Ketua Fraksi PKB Marwan Jafar mengatakan saat ini pondasi ekonomi nasional relatif baik dan mampu meningkatkan pertumbuhan hingga 6,6%. Kondisi itu, ujarnya, tidak seperti yang sering dikemukakan pihak yang sering mengritik pemerintah.Menurut dia, berbagai kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah sudah berjalan sesuai dengan arah untuk menuju pertumbuhan berkelanjutan. (Bsi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper