Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Pemerintah mengkhawatirkan ancaman pengenaan bea masuk antidumping oleh Uni Eropa terhadap produk biodiesel dari Indonesia.
 
Direktur Pengamanan Perdagangan Kementerian Perdagangan Ernawati mengatakan instansinya sudah meminta agar Kedutaan Besar Republik Indonesia di negara-negara Eropa menyampaikan informasi terkait dengan ancaman tersebut.
 
"Kami tengah meminta informasi dari KBRI, mengenai ancaman tersebut. Memang harus diwaspadai seperti itu. Ekspor biodiesel Indonesia dan Singapura tahun lalu mencapai 500.000 ton, sisanya dari Argentina sebanyak 1,1 juta ton," jelasnya.
 
Menurutnya, kebutuhan Uni Eropa akan biodiesel selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun lalu, katanya, meningkat 20% dibandingkan dengan 2009.
 
Ernawati menuturkan saat ini ada keresahan di Uni Eropa terkait dengan tutupnya sejumlah produsen biodiesel akibat cukup banyaknya produk impor.
 
"Ini [ancaman pengenaan bea masuk antidumping] merupakan peringatan dini. Mereka [Uni Eropa] bisa mengajukan ke komite untuk dilakukan investigasi terhadap produk Indonesia," paparnya.
 
Menurutnya, tidak ada yang pasti apakah Uni Eropa akan melanjutkan peringatan dini itu menjadi pengenaan bea masuk antidumping.
 
Dia mengatakan pihaknya akan terus berkomunikasi dengan KBRI di sejumlah negara-negara di Eropa untuk menindaklanjuti ancaman ini.
 
"Belum pasti apakah dari peringatan dini berlanjut ke realisasi. Yang jelas harus ada informasi dari KBRI untuk mengonfirmasi kabar ini," papar Ernawati.
 
Biodiesel merupakan alternatif baru pengganti bahan bakar minyak, dimana bisa mengurangi polusi dan ramah lingkunan. Melalui penggunaan biodiesel masalah kesehatan akibat polusi udara otomatis bisa dikurangi.
 
Bahan baku biodiesel selain berasal dari minyak sawit, bisa juga dihasilkan melalui beragam jenis biji-bijian yang ada di Indonesia seperti biji jarak dan nyamplung. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper