Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bangun pabrik di Tuban, Holcim sediakan US$200 juta

JAKARTA: PT Holcim Indonesia Tbk, produsen semen terbesar ketiga nasional, mengalokasikan dana belanja modal US$200 juta atau setara Rp1,74 triliun (asumsi Rp8.700 per dollar AS) guna pembangunan pabrik semen baru di Tuban Jawa Timur.Presiden Direktur

JAKARTA: PT Holcim Indonesia Tbk, produsen semen terbesar ketiga nasional, mengalokasikan dana belanja modal US$200 juta atau setara Rp1,74 triliun (asumsi Rp8.700 per dollar AS) guna pembangunan pabrik semen baru di Tuban Jawa Timur.Presiden Direktur Holcim Indonesia Eamon Ginley mengatakan sebenarnya total investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan pabrik semen berkapasitas 1,7 juta ton itu mencapai US$400 juta."Pembangunan pabrik Tuban butuh waktu 3 tahun, di mana untuk tahun depan kami alokasikan capex US$200 juta," katanya saat ditemui usai acara Holcim Award, hari ini.Selain dari kas internal, jelasnya, kebutuhan pendanaan tersebut akan dipenuhi dari fasilitas kredit ekspor dari pihak suplier peralatan asal Jerman. "Nilai pinjamannya tergantung kesepakatan tapi porsi pinjaman terhadap total capex kami perkirakan sekitar 50%," jelasnya.Eamon berharap pembangunan pabrik modern berteknologi tinggi tersebut dapat rampung pada 2013 sehingga bisa menambah kapasitas produksi perseroan menjadi 10 juta ton dari posisi saat ini 8,3 juta ton per tahun. "Pembangunannya bisa lebih cepat, bisa juga mundur tergantung kondisi," ujarnya.Menurutnya, pembangunan pabrik Tuban merupakan proyek terbesar yang sedang dijalankan oleh Holcim saat ini disamping proyek-proyek lainnya seperti peningkatan kapasitas produksi dari aset-aset yang dimiliki saat ini.Sampai dengan 30 September 2011, perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp740,22 miliar atau naik 19,50% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp619,41 miliar.Sejalan dengan itu, laba bersih per saham dasar naik 19,75% menjadi Rp97 per saham dibandingkan dengan posisi periode yang sama tahun lalu Rp81 per saham. Kenaikan laba bersih tersebut seiring dengan kenaikan penjualan sebesar 26,15% menjadi Rp5,41 triliun dibandingkan dengan kinerja pada periode yang sama tahun lalu Rp4,29 triliun. Eamon optimistis sampai dengan akhir tahun ini kinerja pendapatan perseroan akan tetap tumbuh minimal sama dengan pertumbuhan pada periode sembilan bulan pertama. "Kami tidak melihat ada gangguan besar di akhir kuartal tahun ini," ujarnya.Menurutnya, fundasi ekonomi Indonesia yang tumbuh dengan kuat, permintaan terhadap hunian yang tumbuh pesat, dan semakin banyak proyek infrastruktur dari pemerintah, akan mendorong peningkatan permintaan atas semen di dalam negeri ke depannya. (faa)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper