Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Galangan anjungan migas Saipem Karimun resmi dibuka 3 Desember

JAKARTA: Lama tak terdengar, PT Saipem Indonesia akhirnya akan meresmikan Saipem Karimun Yard pada 3 Desember 2011.

JAKARTA: Lama tak terdengar, PT Saipem Indonesia akhirnya akan meresmikan Saipem Karimun Yard pada 3 Desember 2011.

 

Dalam siaran pers-nya, pihak Saipem Indonesia telah meminta Menteri ESDM untuk meresmikan galangan anjungan migas lepas pantai terbesar di kawasan Asia Pasifik yang sekaligus merupakan galangan terbesar di dunia yang dimiliki oleh Saipem SpA, suatu konglomerasi Italia yang sahamnya tercatat di bursa efek Milan, Italia, dengan kapitalisasi pasar 14.3 miliar euro.

 

PT Saipem Indonesia dari Saipem International Italia mulai membangun proyek senilai US$370 juta atau setara Rp3,4 triliun di Tanjung Pengaru, Desa Pangke, Kecamatan Meral, Kabupaten Karimun pada 2008.

 

Ini adalah proyek industri pertama di pulau Karimun yang masuk menjadi kawasan perdagangan bebas (FTZ) Bintan, Batam, Karimun (BBK).

 

Adapun kegiatan produksi Saipem Karimun Yard dimulai Januari 2010 yang mampu menghasilkan peralatan anjungan lepas pantai hingga 30.000 ton setahunnya, untuk kebutuhan pasar Jepang, China dan Korea Selatan saat ini.

 

“Indonesia sebagai negara kepulauan yang potensial lautnya. Industri galangan kapal dan anjungan lepas pantai, perlu dikembangkan, sebab potensi pasar cukup besar,” demikian bunyi siaran pers Saipem.

 

Pada 2010 kebutuhan Indonesia untuk membangun kapal sebesar Rp34 triliun, sedangkan untuk pengembangan anjungan lepas pantai US$7 miliar-US$8 miliar.

 

Kebutuhan dana tersebut diakibatkan ketentuan International Maritim Organization yang menetapkan tanker harus berlambung ganda sehingga perlu banyak kapal. Di sisi lain, harga minyak yang semakin tinggi memungkinkan pengembangan kapal dan instalasi migas lepas pantai (offshore oil and gas platform).

 

Sebagai gambaran di Indonesia, produksi total setahun galangan kapal di Indonesia mencapai Rp10 triliun, pertumbuhan maritim 10%. Ada 200 perusahaan galangan kapal tetapi separonya yang aktif, diantaranya yang aktif itu separonya modal asing.(api)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper