Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI diprediksi jadi negara terbesar ke 9 pada 2020

JAKARTA: Indonesia diprediksi akan menjadi negara nomor 9 terbesar di dunia dari segi perekonomian dengan jumlah kelas menengah mencapai 130 juta pada 2020.Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani mengungkapkan pada saat itu pertumbuhan domestik bruto

JAKARTA: Indonesia diprediksi akan menjadi negara nomor 9 terbesar di dunia dari segi perekonomian dengan jumlah kelas menengah mencapai 130 juta pada 2020.Sekretaris Komite Ekonomi Nasional Aviliani mengungkapkan pada saat itu pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia akan mencapai Rp7.050 triliun, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan saat ini."GDP [growth domestic produk/ pertumbuhan domestik bruto] saat ini memang baru Rp3.050 triliun, tetapi biasanya ketika GDP sudah diangka Rp3.000 triliun, pertumbuhannya akan sangat pesat," jelasnya dalam seminar economic outlook 2012 hari ini.Dia mengungkapkan pertumbuhan PDB tersebut tersebut antara lain juga akan ditunjang oleh peningkatan peringkat investasi di Indonesia yang diperkirakan akan diperoleh pada tahun depan.Kajian Bank Dunia menunjukan bahwa saat ini kelas menengah di Indonesia telah mencapai 81 juta jiwa dengan rata-rata pertumbuhan 7 juta jiwa per tahun selama periode 2003--2010.Namun demikian, walaupun jumlah kelas menengah bertambah signifikan, Aviliani tidak menampik bahwa jumlah orang miskin juga terhitung tinggi, yaitu mencapai 40 juta jiwa pada 2020.Saat investasiBerdasarkan perhitungan tersebut, dia optimistis saat ini adalah saat paling tepat untuk berinvestasi agar investor tidak ketinggalan pertumbuhan perekonoman pada 2020.Aviliani menyarankan mulai saat ini investor harus mulai fokus menggarap pasar kelas menengah dan kelompok miskin. Pasar kelas menengah perlu disasar karena kelompok tersebut memiliki daya konsumsi yang tinggi.Sementara itu kelompok miskin menjadi salah satu sasaran pasar karena memberikan margin yang cukup tinggi."Misalnya untuk penjualan barang sachet, margin keuntungannya lebih tinggi. Kelompok pembeli ekcil memang tidak akan banyak protes, yang banyak protes justru pembeli besar," jelasnya.Selain itu Aviliani juga menyarankan untuk fokus pada investasi di bidang pangan karena ada kemungkinan krisis pangan akan terjadi sejalan degan krisis. (Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Munir Haikal

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper