JAKARTA: Perusahaan tempat hiburan di Jakarta sulit mendongkrak setoran pajak mencapai di atas 80% dari target Pemprov DKI sebesar Rp300 miliar pada 2011 karena omzetnya cenderung turun akibat banyak ditinggal pengunjung potensial. Ketua Harian Perhimpunan Pengusaha Rekreasi dan Hiburan Umum DKI Jakarta Adrian Maelite mengatakan rendahnya pencapaian setoran pajak sektor tersebut dapat dilihat pada semester I tahun ini hanya sekitar 49%."Dengan susah payah kami berusaha mempertahankan usaha dan hasilnya bisa dilihat dari setoran pajak yang kami perkirakan sudah mencapai di atas 80%, meningkat dibandingkan dengan semester pertama sekitar 49%," katanya hari ini.Menurutnya, omzet usaha tempat hiburan semakin tertekan karena perginya pengunjung potensial, yaitu masyarakat ekonomi papan atas, ke tempat hiburan di Singapura dan Malaysia yang jauh lebih menarik dan lengkap.Adrian menjelaskan dalam situasi usaha seperti itu dapat dilakukan optimalisasi setoran pajak dari 800 perusahaan tempat hiburan yang ditetapkan oleh Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta sebagai wajib pajak dengan menerapkan sistem pajak secara online.Dengan sistem yang lebih transparan itu, lanjutnya, nilai transaksi pajak dapat lebih terkontrol sejak dari perangkat pembayaran billing di meja kasir yang secara online sampai ke perangkat lain di kantor Dinas Pelayanan Pajak DKI.Adrian mengatakan sistem online dapat mencegah terjadinya negosiasi antara pihak pengusaha dan petugas penarik pajak, sehingga jumlah setoran pajaknya menjadi transparan dan tidak ada rasa saling curiga diantara kedua belah pihak. (tw)
Tempat hiburan sulit dongkrak setoran pajak
JAKARTA: Perusahaan tempat hiburan di Jakarta sulit mendongkrak setoran pajak mencapai di atas 80% dari target Pemprov DKI sebesar Rp300 miliar pada 2011 karena omzetnya cenderung turun akibat banyak ditinggal pengunjung potensial. Ketua
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sekretariat Redaksi
Editor : Nadya Kurnia
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
11 jam yang lalu