Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BADUNG: Pemerintah menilai Bank Indonesia keliru jika menganggap belanja negara sebagai pemicu lonjakan inflasi di akhir tahun. 
 
Inflasi yang meningkat di akhir biasanya lebih dikarenakan aktifitas ekonomi yang meningkat menjelang Natal dan Tahun Baru.
 
“Pernyataan Pak Darmin (Nasution), Gubernur BI, bahwa pengeluaran anggaran yang melonjak di akhir tahun akan memicu inflasi, saya kira tidak tepat,” tegas Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara Agus Suprijanto melalui pesan singkat dari Jakarta, hari ini.
 
Agus menyoroti sejumlah hal untuk menyanggah pernyataan Darmin Nasution. Pertama menyangkut jumlah pengeluaran di akhir tahun, yang diperkirakan BI berkisar Rp40 triliun-Rp50 triliun, relatif kecil bila
dibandingkan dengan total jumlah uang yang beredar. 
 
“Apalagi kalau dibandingkan seluruh uang yang beredar ditambah time deposit di sistem perbankan.”
 
Di samping itu, lanjut Agus, dana-dana yang berasal dari pengeluaran di akhir tahun tersebut biasanya langsung masuk ke sistem perbankan dalam bentuk time deposit karena kegiatan atau proyek yang dibiayai sudah selesai dilaksanakan. 
 
"Berdasarkan data historis sejak 2005 sampai tahun lalu, lonjakan pengeluaran di akhir tahun tidak ada efek inflationary-nya (demand pull). Kalau ada, itu karena naiknya aktivitas perekonomian menjelang Chrismast dan New Year,” jelasnya. (arh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper