Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara akan mengevaluasi keberadaan pembangkit listrik yang umurnya sudah tua menyusul masih adanya pembangkit yang mendapat PROPER (program peringkat kinerja perusahaan) hitam. 
 
Direktur Pengadaan Strategis PLN Bagiyo Riawan mengatakan umumnya pembangkit yang mendapat PROPER hitam itu adalah pembangkit yang juga sudah tidak ekonomis lagi. 
 
"Untuk yang masih mendapat PROPER hitam, itu akan kita tangani dengan serius, umumnya yang hitam ini PLTD tua yang sudah sangat tidak ekonomis. Kami akan tinjau kembali apakah keberadaannya tetap diteruskan atau sudah kita hilangkan saja," ujarnya di sela-sela acara Green Power Plant Toward Environmental Sustainability hari ini. 
 
Sebelumnya, Sigit Reliantoro, Asdep Urusan Pengendalian Pencemaran dan Pertambangan, Energi dan Migas Kementerian Lingkungan Hidup mengatakan saat ini masih ada 2 PLTD serta 1 PLTU (di luar Jawa) yang mendapat predikat PROPER hitam atau masih belum taat dalam mengelola lingkungan. Sayangnya ia enggan merinci pembangkit yang dimaksud. 
 
"Pelanggarannya masih dasar, seperti limbah yang tidak dipantau, emisi juga. Kebanyakan alasannya saat mereka mau mengajukan anggaran untuk mengelola lingkungan itu susah,"ujar Sigit. 
 
Menanggapi hal itu, Bagiyo mengatakan petugas-petugas PLN di lapangan, terutama yang berada di daerah terpencil, masih mengalami kendala dari segi kemampuan teknologi pengelolaan lingkungan. Meski demikian, dari segi biaya untuk mengelola lingkungan sebenarnya sudah tercukupi. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper