Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggito: Realisasi belanja modal akan lebih baik

JAKARTA: Ekonom UGM Anggito Abimanyu optimistis belanja modal pemerintah tahun ini akan lebih baik dari capaian tahun sebelumnya. Asumsinya, proyek sudah berjalan sebelum anggaran dibayarkan.Data Ditjen Perbendaharaan Negara menunjukkan belanja modal

JAKARTA: Ekonom UGM Anggito Abimanyu optimistis belanja modal pemerintah tahun ini akan lebih baik dari capaian tahun sebelumnya. Asumsinya, proyek sudah berjalan sebelum anggaran dibayarkan.Data Ditjen Perbendaharaan Negara menunjukkan belanja modal 2011 baru Rp40,7 triliun atau 40,7% per 7 November lalu.Persentase ini tidak lebih baik dari realisasi 7 November 2010 yang mencapai Rp41,48 triliun atau 43,7% dari pagunya. Anggito mengatakan target belanja modal bukan tidak mungkin tercapai. Umumnya realisasi proyek dan realisasi dana selalu memiliki perbedaan rentang waktu.Dengan demikian, sebagian anggaran belanja modal sebenarnya sudah dialokasikan untuk proyek yang hampir selesai. “Banyak realisasi pekerjaan yang dilakukan duluan, baru realisasi uangnya belakangan. Saya kira target akan tercapai sampai akhir tahun,” ujarnya di Jakarta, hari ini. Mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan ini juga yakin serapan total belanja akan sesuai target pemerintah, yakni di atas 95% dari pagu Rp1.320,75 triliun.   Data Ditjen Perbendaharaan Negara menunjukkan realisasi belanja per 7 November hanya Rp594,69 triliun atau 65% dari pagu. Kini hanya Tersisa kurang dari dua bulan untuk menyerap anggaran belanja. Dia mengatakan secara umum penyerapan belanja negara tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Namun, pemerintah harus lebih cepat melakukan langkah strategis untuk membuat penyerapan anggaran dilakukan secara rasional. “Tahun depan harusnya 50% di awal tahun, jadi di akhir semester kedua tinggal menyelesaikan sisanya,” ujar Anggito.Tidak sehatDalam kesempatan yang sama, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai anggaran belanja negara tahun ini tidak digunakan secara sehat.Menurut dia, sebagian anggaran hanya digunakan untuk belanja kebutuhan internal negara dan subsidi dalam jumlah besar. “APBN tidak sehat karena habis untuk biaya pemerintah dan subsidi, sementara alokasi pembangunan infrastruktur minim,” jelas Kalla.Dia menyarankan pemerintah untuk mendorong pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah dengan mengurangi anggaran subsidi.Pemerintah, lanjutnya, harus mengambil keputusan berani misalnya dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Kurangi subsidi, alihkan untuk pembangunan infrastruktur. Ini sangat diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” katanya. Per 7 November 2011, realisasi belanja negara berdasarkan distribusi dan penggunaan terdiri atas belanja pegawai Rp152,32 triliun (83,3%), belanja barang Rp75,85 triliun (53,1%), dan belanja modal Rp40,7 (40,7%). (01/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Lavinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper