Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

BADUNG: Direktorat Jenderal Pajak mengklaim pemasukan negara dari setoran pajak penghasilan (PPh) sejauh ini sudah lebih baik dari tahun lalu, meskipun secara persentase menunjukan sebaliknya.
 
Berdasarkan monitoring Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan, realisasi penerimaan negara dari setoran pajak penghasilan (PPh) per 7 November sebesar Rp343,97 triliun atau atau 79,6% dari target Rp431,97 triliun. 
 
Realisasi tersebut secara nominal memang lebih tinggi dari pencapaian 7 November 2010 yang sebesar Rp289,38 triliun, tetapi tidak lebih baik dari sisi persentase karena tahun lalu mencapai 79,9%.
 
Fuad Rahmany, Direktur Jenderal Pajak, membantah jika secara persentase pencapaian penerimaan PPh lebih rendah dari tahun lalu. Menurutnya, pemasukan negara dari PPh pada tahun ini sedikit lebih baik dibandingkan 2010.
 
"Pencapaian target tahun ini per November masih sedikit lebih baik dari tahun lalu," tuturnya melalui pesan elektronik, sore ini.
 
Agus Suprijanto, Direktur Jenderal Perbendaharaan Negara,  mengungkapkan secara keseluruhan total pendapatan dan hibah yang telah masuk ke kas negara per 7 November mencapai Rp921,28 triliun atau 78,7% dari target Rp1.169,91 triliun. 
 
Dia optimistis target tersebut akan tercapai minimal 100% pada akhir tahun ini, mengingat pada 2010 pencapaiannya bisa 102,5%. "Realisasi pendapatan [dan hibah] itu bisa 100%-lah. Ini secara umum." 
 
Menurut data Ditjen Perbendaharaan Negara, total pendapatan negara dari sektor perpajakan sudah sebesar Rp681,58 triliun (77,6%), yang antara lain disumbang oleh setoran pajak pertambahan nilai (PPN) menyumbang Rp206,37 triliun (69,2%), pajak bumi dan bangunan (PBB) Rp18,6 triliun (64%), dan cukai Rp63,09 triliun (92,7%).
 
Untuk bea masuk tercatat sudah sebesar Rp20,97 triliun (97,6%), sedangkan bea keluar Rp25,22 triliun (99,2%). Sementara penerimaan negara bukan pajak (PNBP) tercatat Rp237,67 triliun (82,9%), lebih baik dibandingkan 2010 yang sebesar Rp202,14 triliun (81,8%). (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper