Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Pos incar regulated agent Soekarno-Hatta

MALANG: PT Pos Indonesia berminat untuk menangani regulated agent di Bandara Soekarno-Hatta pada 2012.Presiden Direktur PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, mengatakan pihaknya tengah mengajukan izin ke Kementerian Perhubungan terkait dengan penanganan

MALANG: PT Pos Indonesia berminat untuk menangani regulated agent di Bandara Soekarno-Hatta pada 2012.Presiden Direktur PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana, mengatakan pihaknya tengah mengajukan izin ke Kementerian Perhubungan terkait dengan penanganan regulated agent di Bandara Soekarno-Hatta."Tinggal beberapa persyaratan yang belum kami penuhi. Tinggal permasalahan kecil," kata I Ketut Mardjana di sela-sela Penandanganan Kerja Sama PT Pos Indonesia dengan PDAM Kab. Malang dan PDAM Kab. Situbondo di Malang, akhir pekan lalu.Permasalahan dimaksud, lanjut dia, mengenai tempat. PT Pos menyiapkan tempat di lini I Bandara Soekarno-Hatta, namun sesuai keteentuan tidak boleh. PT Pos tengah mencari tempat lain di kompleks Bandara tersebut.PT Pos menangani regulated agent di  Bandara Soekarno-Hatta, dia yakinkan,  maka ongkosnya lebih murah bila dibandingkan ongkos yang dipatok operator lain. Penyebabnya PT Pos tidak perlu banyak melakukan investasi karena BUMN tersebut sudah mempunyainya.Contohnya x-ray. Peralatan tersebut harganya mahal sehingga agar cepat balik modal maka berdampaknya mahal tarif layanan.Jika pengelolaan regulated agent di Bandara Soekarno-Hatta lancar, kata Ketut, maka PT Pos juga mengelola pelayanan serupa di bandara-bandara lainnya.Pelayanan regulated agent, menurut dia, merupakan salah satu bisnis utama di bidang logistik, selain surat dan paket serta jasa keuangan. Nantinya, bisnis logistik PT Pos akan dipisah, spin off.Dengan begitu, maka penanganan bisnis tersebut menjadi lebih fokus. Begitu pula dengan penanganan dua bisnis PT Pos lainnya, yakni surat dan paket serta jasa keuangan.Selama ini, kontribusi laynan logistik pada penerimaan pendapatan PT Pos masih kecil, baru 6%. Kontribusi terbesar pada layanan surat dan paket yang proporsinya mencapai 57%, dan jasa keuangan 37%.Yang menggembirakan, ucap dia, dengan perkembangan bisnis berbasis teknologi informasi, e-commerce, justru meningkatkan layanan surat dan paket. Tumbuhnya bisnis tersebut ternyata membutuhkan layanan surat dan paket dari PT Pos. Peningkatan mencapai 30%-40% bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Namun market share pengiriman surat oleh PT Pos bila dibandingkan kompetitor, masih kecil, baru 3,5%. Hal itu menjadi perhatian PT Pos agar jasa pengiriman surat bisa berkembang. Caranya dengan peningkatan pelayanan yang kompetitif dari sisi harga dan layanan.Karena itulah, system layanan PT Pos harus dimodernisasi agar lebih efisien. Dia menghitung, setidaknya dibutuhkan investasi Rp130 miliar untuk memodernisasi layanan PT Pos, baik maupun perangkat lunak dan kerasnya.Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, maka nantinya layanan surat bisa ditingkatkan market share menjadi 30% bila dibandingkan kompetitor.Kontribusi masing-masing layanan juga nantinya diharapkan berubah, tidak lagi terlalu didominasi surat dan paket, namun masing-masing hampir sama proporsinya.Dengan begitu, maka pendapatan yang diraih PT Pos bisa meningkat. Pada 2012 diproyeksikan penerimaannya mencapai Rp3,5 triliun, sedangkan pada 2011 diperkirakan mencapai Rp3 triliun.(K24/Bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Choirul Anam

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper