Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakuwon Jati 'beli' superblok Kasablanka dari Pakuwon Permai Rp1,3 triliun

JAKARTA: PT Pakuwon Jati Tbk akan membeli 99,99% saham PT Elite Prima Hutama, pengembang superblok Kota Kasablanka, dari PT Pakuwon Permai senilai Rp1,3 triliun.Berdasarkan keterbukaan informasi Pakuwon Jati di surat kabar pagi ini, perusahaan mengakui

JAKARTA: PT Pakuwon Jati Tbk akan membeli 99,99% saham PT Elite Prima Hutama, pengembang superblok Kota Kasablanka, dari PT Pakuwon Permai senilai Rp1,3 triliun.Berdasarkan keterbukaan informasi Pakuwon Jati di surat kabar pagi ini, perusahaan mengakui transaksi tersebut adalah material dan afiliasi, tetapi bukan benturan kepentingan.Transaksi afiliasi disebabkan direktur utama perseroan yaitu Richard Adisastra dan direksi Irene Tedja juga menjadi direksi di Pakuwon Permai."Superblok ini memiliki perkiraan area lantai bruto seluas 570.487 meter persegi dan cadangan tanah seluas kurang lebih 27.294," tulis pernyataan manajemen perseroan hari ini, Selasa 1 November.Perusahaan menyatakan rencana pembelian sudah dimulai dengan penandatanganan perjanjian jual beli saham bersyarat pada 24 Oktober.Nilai pembelian 457,49 juta saham tersebut di bawah nilai wajar sebesar Rp1,37 triliun.Pembelian saham perusahaan itu akan menambah anak usaha perseroan dari sebelumnya hanya empat menjadi lima.Keempat perusahaan yang sudah menjadi anak usaha Pakuwon Jati adalah PT Artisan Wahyu, PT Pakuwon Sentra Wisata, PT Regency Laguna Jasamedika, dan Pakuwon Jati Finance BV.Untuk melancarkan aksi korporasi tersebut, perusahaan yang berkode saham PWON itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 1 Desember.Selain itu, perusahaan baru akan melakukan 70% transaksi pembayaran pada 16 Desember dan sisanya pada 27 Desember.Pakuwon Jati merupakan emiten yang sudah mengembangkan superblok Tunjungan City dan Gandaria City.Saham perusahaan pengembang Blok-M Plaza tersebut sudah menguat 20 poin atau 2,33% ke Rp880.Harga itu membentuk kapitalisasi pasarnya Rp8,72 triliun dan rasio harga saham terhadap laba bersihnya (price to earnings ratio/PER) sebesar 28,64 kali. (ea) 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper