Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

KARAWANG: Pemerintah berkomitmen memacu investasi di sektor alat berat dan mesin konstruksi dalam 5 tahun mendatang hingga US$262,5 juta untuk mengurangi impor yang terus membesar.
 
Adanya investasi di sektor industri ini diharapkan dapat memenuhi seluruh permintaan terutama pada segmen alat berat di luar bobot 10 – 40 ton yang belum bisa diproduksi di dalam negeri. 
 
Penambahan investasi perakitan alat berat dan mesin konstruksi diharapkan juga dapat menumbuhkan industri pendukung seperti industri pengolahan logam, plastik, kaca lembaran, hingga besi dan baja untuk meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (local content).
 
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat seusai Grand Opening Ceremony PT Sumitomo SHI Construction Machinery Indonesia mengatakan kebutuhan produk alat berat dan mesin konstruksi pada tahun ini diperkirakan mencapai 15.000 unit, meningkat 25% dibandingkan dengan kebutuhan pada 2010 sekitar 12.000 unit. 
 
Namun, produksi alat berat dan permesinan yang dipasok dari pasar lokal belum mampu memenuhi seluruh permintaan sehingga harus ditambal dari impor yang pada tahun lalu tercatat sebesar US$2 miliar. Pada 2011, impor alat berat diprediksi mencapai US$3 miliar.
 
Berkaitan dengan tambahan investasi tersebut, ujar Hidayat, angka tersebut dihitung berdasarkan nilai investasi per 1.000 unit alat berat sekitar US$35 juta. Jika pada tahun ini defisit pasokan masih sebesar 7.500 unit investasi yang dibutuhkan sekurang-kurangnya mencapai US$262,5 juta. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper