Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Kendati populasi sepeda motor pada tahun ini diprediksi bisa menembus 59,22 juta unit atau terbesar di Asia Tenggara, para pemangku kepentingan di industri ini tetap berkeyakinan pasar sepeda motor di Indonesia belum jenuh.
 
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata mengatakan secara alamiah kejenuhan pasar dapat terjadi karena menurunnya jumlah permintaan terhadap suatu barang secara konsisten yang bukan dipicu merosotnya daya beli konsumen. 
 
Sementara itu, persaingan antarprodusen kian longgar lantaran penurunan pertumbuhan penjualan. Kondisi tersebut dapat pula mendorong pertumbuhan penjualan absolut terdegradasi ke titik terendah sedangkan para pelanggan secara bertahap beralih ke produk lain.
 
"Ciri-ciri itu sampai saat ini tak pernah dialami industri sepeda motor kita. Pasar sepeda motor kita bahkan terus melaju pesat dan persaingan antarmerek kian bagus. Investasi dari para pemain baru juga terus bertumbuh. Ini menandakan pasar motor kita tidak pernah jenuh,” katanya kepada Bisnis hari ini.
 
Namun, dia memberikan catatan bahwa kejenuhan pasar juga bisa datang dari sebab lain seperti beberapa kebijakan yang tidak proindustri, misalnya pemerintah dengan sengaja menekan volume produksi baru, menaikkan pajak sepeda motor, maupun menetapkan batas minimum uang muka 30%. 
 
"Kondisi itu jelas akan menurunkan pasar kendaraan bermotor. Dalam perspektif yang lebih luas, hal itu tentu sangat kontraproduktif terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi, pendapatan negara, dan tenaga kerja," katanya. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper