JAKARTA: Permintaan yang tinggi mendorong hampir seluruh pabrik kabel dalam negeri beroperasi dalam kapasitas penuh.Corporate Secretary PT Kabelindo Murni Tbk. Gregory Ongko mengungkapkan utilisasi pabrik perusahaan tersebut hampir 90% dari kapasitas terpasang.“Utilisasi kapasitas kami mendekati 90%, dibandingkan dengan 2010 ada peningkatan tahun ini sekitar 55%-60%,” katanya ketika dihubungi Bisnis, hari ini.Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pabrik Kabel Listrik (Apkabel) Nouval Jamluallail memperkirakan industri kabel domestik akan menggunakan hingga 90% dari kapasitas produksi terpasang untuk memenuhi permintaan dalam negeri tahun ini. “Occupancy pabrik kabel listrik di Indonesia sudah mencapai 90% dari kapasitas yang sebesar 500.000 ton. Naik dari tahun lalu, yang berada di kisaran 70%,” katanya.Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk. (Sucaco) Nicodemus Trinad menjelaskan utilisasi produksi Sucaco relatif sama dengan tahun lalu.“Kalau kami tidak ada perubahan, cenderung sama mengolah sekitar 1.700 ton bahan baku per bulan,” katanya.Nouval memprediksi volume penjualan kabel akan naik 30% pada 2011 dibandingkan tahun lalu dipacu oleh permintaan dari PT PLN dan PT Telkom Tbk. yang merupakan 50% dari total permintaan kabel domestik.“Proyek pengembangan transmisi PLN gencar, terutama di luar Jawa yang konsumsi listrik per kapita-nya masih kecil,” ucapnya.Selain PLN dan Telkom, tambah dia, konsumen kabel terbesar yang lain adalah PT Kereta Api, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. dan industri properti.Tahun depan, menurut dia, penjualan kabel bisa meningkat 20% lebih banyak dari tahun ini karena ada beberapa perusahaan yang menambah kapasitas produksi.“Tahun depan industri kabel bisa mengkonsumsi 400.000 ton tembaga dan sekitar 180.000 ton alumunium,” kata Nouval.Sementara itu, kenaikan harga kabel tahun ini diprediksi tidak akan setinggi lonjakan harga tahun lalu.Nicodemus menjelaskan harga tembaga dan alumunium sejak awal tahun hanya berbeda sekitar Rp100 per kilogram.“Perubahannya hanya sedikit, tidak terlalu besar. Tidak seperti lonjakan pada 2010,” ucapnya.Nouval menjelaskan harga kabel bisa diperkirakan dari harga bahan baku utama yaitu tembaga dan alumunium.“Untuk yang didominasi tembaga, seperti kabel barewire harga bahan baku bisa 90% dari harga jual, alumunium sekitar 50%,” katanya.Dibandingkan tahun lalu, jelas Nicodemus, harga rata-rata tembaga pada tahun ini meningkat 30% adapun harga rata-rata alumunium meningkat 17%.Gregory mengatakan harga rata-rata tembaga pada Agustus ini mencapai Rp8.700 per kilogram adapun harga rata-rata alumunium berkisar antara Rp2.300-Rp2.500 per kilogram. (faa)
Permintaan tinggi, utilisasi pabrik kabel tembus 90%
JAKARTA: Permintaan yang tinggi mendorong hampir seluruh pabrik kabel dalam negeri beroperasi dalam kapasitas penuh.Corporate Secretary PT Kabelindo Murni Tbk. Gregory Ongko mengungkapkan utilisasi pabrik perusahaan tersebut hampir 90% dari kapasitas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Nancy Junita
Editor : Dara Aziliya