Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Green Investment dinilai layak raih tax holiday

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah segera memasukkan investasi berwawasan lingkungan untuk mendapatkan penangguhan pajak penghasilan dalam jangka waktu tertentu atau dikenal dengan tax holiday. Wakil Ketua Umum Kadin

JAKARTA: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendesak pemerintah segera memasukkan investasi berwawasan lingkungan untuk mendapatkan penangguhan pajak penghasilan dalam jangka waktu tertentu atau dikenal dengan tax holiday. Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Shinta Widjaja Kamdani mengatakan pemberian tax holiday untuk investasi berwawasan lingkungan (green investment) diharapkan bisa memicu perkembangan industri ramah lingkungan di Tanah Air. Terkait tax holiday sudah dibicarakan secara menyeluruh, khusus untuk green investment belum dispesifikasikan. Ini yang kami akan minta tambahan dimana nantinya juga bisa dispesifikasikan, ujar Shinta, usai seminar Green Investment and Innovation Talks on Climate Change, hari ini. Dia mengatakan pihaknya tengah menggodok penyusunan draft insentif apa saja yang targetnya dalam dua bulan mendatang bisa diusulkan ke pemerintah terkait green investment. Adapun insentif pajak yang akan diajukan Kadin selain tax holiday, kata Shinta, bisa berupa insentif pengurangan pajak pendapatan. Kadin juga sedang mematangkan rencana pemberian sertifikasi dan standarisasi untuk proyek-proyek berbasis lingkungan hidup. Nantinya sertifikasi atau standarisasi itu diharapkan bisa menjadi acuan pemberian insentif kepada perusahaan yang bersangkutan. Kadin menggandeng sejumlah pihak terkait untuk sertifikasi itu seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Badan Standarisasi Nasional. Rencananya Oktober tahun sertifikasi itu bisa dikeluarkan dan implementasinya bisa mulai efektif berjalan tahun depan. Guna makin mendorong perkembangan green investment, Kadin berharap pemerintah juga membuat kebijakan agar perbankan memberikan suku bunga khusus untuk proyek ramah lingkungan. Terkait hal ini, Shinta mengungkapkan ada tanggapan positif dari perbankan nasional dan luar negeri. Kami akan coba pilot kan bagaimana konsepnya, bagaimana proyek yang sedang masuk ke perbankan yang bisa kami contoh untuk mendapatkan dukungan dari perbankan bentuknya seperti apa ini yang kami sedang dibicarakan, ujarnya,Ketua Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI) Rachmat Witoelar juga meminta pemerintah segera memberikan insentif pajak untuk merangsang berkembangnya green investment di Tanah Air. Mantan Menteri Lingkungan Hidup ini mengungkapkan ada potensial dana yang cukup besar sekitar US$100 miliar per tahun dari luar negeri yang berasal dari global green fund yang bisa ditangkap Indonesia terkait pengembangan green investment. Akan tetapi, untuk mendapatkan dana yang besar, Indonesia harus mempunyai arah yang jelas terhadap pengembangan green investment. DNPI akan mengindikasikan bahwa dana itu akan sampai ke user, tidak masuk ke dalam perbaikan fiskal negara. Masuknya lewat Bappenas yang akan disalurkan ke Kementerian terutama yang menangani masalah pengaruh kepada climate change termasuk perusahaan-perusahaan di dalamnya, ujar Rachmat. (faa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Dara Aziliya

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper