Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta Triwisaksana (F-PKS) mengatakan untuk itu pemprov harus memprioritaskan kebutuhan dasar warga meliputi kesehatan, pendidikan, ketersediaan lapangan kerja dan tempat tinggal yang layak dalam pembangunannya.
Prioritas program itu untuk mengangkat sekitar 3,48% atau lebih dari 312.000 penduduk Jakarta yang hidup di bawah garis kemiskinan, katanya di Jakarta hari ini.
Menurut dia standar warga yang hidup di bawah garis kemiskinan itu dihitung berdasakan pendapatan mereka sebesar Rp 317.000 per kapita per bulan yang sangat minim untuk biaya hidup di Ibu Kota.
Dengan pendapatan per kapita sebesar Rp317.000 itu sangat sulit untuk hidup layak di Jakarta. Sehingga jika menggunakan standar hidup yang layak, jumlah penduduk miskin Jakarta akan lebih besar lagi, ujarnya.
Triwisaksana mengatakan tingkat pengangguran di Jakarta hingga 2011 mencapai sekitar 1 juta orang angkatan kerja yang belum mendapat pekerjaan.
Padahal, lanjutnya, potret kesejahteraan warga seharusnya tercermin lewat jumlah warganya yang memiliki pekerjaan.
Menurut dia pemenuhan kebutuhan dasar yang menyangkut hajat warga hendaknya menjadapat perhatikan dari Pemprov DKI Jakarta, yang meliputi 4 pilar utama yaitu, pendidikan, kesehatan, jaminan sosial dan kebutuhan pemukiman.
Dalam bidang pendidikan, lanjutnya, pemenuhan kebutuhan itu seharusnya difokuskan pada jaminan akses pendidikan untuk pendidikan dasar dan menengah yaitu SD, SMP dan SMU bagi seluruh penduduknya.
Khusus untuk Jakarta, imbuh dia, pemenuhan kebutuhan pasar kerja agar diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan menengah kejuruan. (sut)