Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang ibu-ibu mendapat kerja lebih besar

JAKARTA: Peluang kerja bagi ibu-ibu lebih besar jika didasarkan pada survei atas rencana perusahaan yang lebih banyak merekrut karyawan baru perempuan dengan anak.Sani Budiantini Hermawan, psikolog dari Klinik Empati Development Center, mengatakan mempekerjakan

JAKARTA: Peluang kerja bagi ibu-ibu lebih besar jika didasarkan pada survei atas rencana perusahaan yang lebih banyak merekrut karyawan baru perempuan dengan anak.Sani Budiantini Hermawan, psikolog dari Klinik Empati Development Center, mengatakan mempekerjakan seorang ibu memiliki banyak keunggulan karena mereka lebih detil, teliti, dan tekun dalam bekerja.Sayangnya masih ada juga perusahaan yang beranggapan ibu memiliki kelemahan besar seperti terlalu sensitif, hanyut dalam urusan keluarga, yang dikhawatirkan berpengaruh pada kualitas pekerjaan di kantor, ujarnya kepada Bisnis, hari ini.Hasil penelitian ANZ Regus mencatat sebanyak 55% perusahaan yang berencana menambah karyawan, 60% berencana mempekerjakan lebih banyak ibu-ibu.Persentase itu lebih besar dibandingkan dengan tren global yang semakin sedikit perusahaan yang berniat mempekerjakan seorang ibu, tahun ini hanya 36%, turun dibandingkan dengan angka tahun lalu sebanyak 44%.Perusahaan masih takut ibu bekerja kurang dapat menunjukkan komitmen dan fleksibilitas dibandingkan dengan karyawan lainnya, menghilang dari perusahaan setelah masih pelatihan selesai untuk memiliki anak lain, atau memiliki keterampilan yang kurang terkini.Di Indonesia, perusahaan mengkhawatirkan fleksiblitas ibu bekerja, dan keterampilannya kurang sesuai dengan kebutuhan saat ini.William Willems, VP South East Asia dan ANZ Regus, mengatakan di Indonesia, ibu bekerja tidak menuntut gaji lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global. Hal ini menunjukkan banyak yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gaji antara ibu bekerja dan rekannya.Prasangka yang terjadi terhadap ibu bekerja tidaklah mengherankan mengingat kondisi ekonomi yang ada mengharuskan perusahaan untuk mengikat ikat pinggang. Untuk beberapa posisi, perusahaan masih cenderung memilih pekerja berstatus belum menikah, ujarnya.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper