JAKARTA: Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) meyakini penambahan mal di Indonesia makin banyak dibandingkan dengan tahun lalu, menyusul makin tingginya kebutuhan pusat pembelanjaan di luar Jawa terutama kawasan Timur.Ketua Umum APPBI A. Stefanus Ridwan mengatakan saat ini kalangan developer melirik wilayah Indonesia Timur seperti Makasar, Manado, dan Ambon untuk berinvestasi membangun mal baru."Jika penambahan mal baru pada 2010 sekitar 20 gedung, kami optimistis tahun ini akan lebih banyak lagi, kata Stefanus saat dihubungi melalui telepon genggamnya hari ini.Dia mengatakan saat ini pembangunan mal baru membutuhkan dana sekitar Rp3,5 juta-Rp 4 juta/m2. Satu mal luasnya sekitar 15.000-20.000 m2. APPBI menilai ada dua hal yang mendorong akan makin bermunculannya mal baru di kawasan Indonesia Timur.Pertama, karena ada peningkatan taraf hidup masyarakat di wilayah tersebut. Dengan begitu membutuhkan modernisasi untuk memenuhi gaya hidupnya. Salah satunya bisa diperoleh di mal.Kedua, jelasnya, pemerintah provinsi saat ini berupaya mengundang developer untuk membangun mal di wilayahnya. "[Masyarakatnya membutuhkan pusat perbelanjaan], akan tetapi mal tidak ada di beberapa tempat. Kami melihat ke sana, katanya.Sama halnya dengan masyarakat di pusat kota, jelasnya, konsumen di kawasan Indonesia Timur juga membutuhkan suatu pusat perbelanjaan yang tidak hanya untuk tepat berbelanja melainkan juga untuk berekreasi.Rekreasi di dalam mal bisa diperoleh misalnya, dengan mendatangi area permainan yang cukup luas yang tersedia di dalam gedung pusat perbelanjaan, atau mengunjungi sejumlah restoran dengan aneka menu.(yn)

---

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru