Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengaturan BBM bersubsidi jalan terus

JAKARTA: Pemerintah akan terus melaksanakan rencana pengaturan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sehingga target pemberian subsidi bahan bakar minyak semakin menjadi tepat sasaran.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy

JAKARTA: Pemerintah akan terus melaksanakan rencana pengaturan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, sehingga target pemberian subsidi bahan bakar minyak semakin menjadi tepat sasaran.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan pemerintah tengah mengkaji rencana penerapan pengaturan BBM bersubsidi, termasuk waktu dan pengawasan pelaksanaannya.Kita akan terus lakukan [rencana pengaturan BBM bersubsidi] sesuai kesepakatan dengan DPR. BBM itu hak rakyat yang mampu dan tidak mampu. Namun, jangan terlena karena banyak bagian terbesar rakyat yang mampu, kita biarkan mereka membeli BBM subsidi. Cengeng bangsa ini, ujarnya hari ini.Dia menjelaskan banyak masyarakat yang selalu mengeluh terkait harga BBM, padahal sebenarnya sudah tidak layak mendapatkan BBM bersubsidi. Bila subsidi yang telah dianggarkan itu benar-benar tepat sasaran, lanjut dia, tentunya bisa dialihkan dan mengurangi biaya program lainnya, seperti subsidi listrik.Masih ada sekitar 19 juta rakyat yang belum mendapatkan listrik. Itu harus kita pikirkan dengan lengkap. Kita ini kadang-kadang bahas A, B, dan C [berbagai persoalan], BC di bahas, tetapi A lupa.Menurut dia, rencana pengaturan penggunaan BBM bersubsidi itu tetap akan mempertimbangkan faktor-faktor terkait secara keseluruhan, terutama menyangkut daya beli masyarakat.Misalnya, kalau tidak dilakukan [pengaturan], pembengkakan subsidinya bagaimana, pengawasannya bagaimana, dan juga daya beli masyarakat. Itu, ditimbang komponen itu.Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Evita Herawati Legowo menambahkan saat ini pemerintah tengah menunggu hasil kajian secara akademisi yang dilakukan oleh beberapa perguruan tinggi.Menurut dia, hasil kajian tersebut nantinya akan dibandingkan dengan kajian pemerintah, sebelum diajukan ke DPR pada Maret mendatang. Pemerintah, imbuh dia, tidak bisa menyampaikan keputusan apapun, sebelum kajian tersebut selesai.Kan kita memiliki pertimbangan yang berbeda karena tim yang satu dari segi akademisi, tetapi pemerintah juga dari segi anggaran, politik, dan segala macamnya, tutur dia.Dia mengakui hasil kajian akademisi memang menemukan adanya satu peluang untuk memberikan subsidi bagi BBM jenis pertamax. Hanya saja, tegas dia, hasil kajian tersebut masih perlu dipertimbangkan lagi oleh pemerintah.Kita tidak telan hasil kajian mentah-mentah, inikan juga belum selesai, ujar Evita.Di sisi lain, Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mencatat penggunaan BBM bersubsidi sepanjang Januari tahun ini sebesar 2,260 juta kiloliter (KL) sudah mengalami penurunan sekitar 2,46% dibandingkan dengan pemakaian pada Desember 2010 sebesar 3,342 juta KL.Kepala BPH Migas Tubagus Haryono menerangkan penurunan penggunaan BBM bersubsidi itu, terutama untuk premium dari 2,00 juta KL menjadi 1,987 juta KL lebih disebabkan oleh meningkatnya permintaan premium pada akhir tahun akibat libur dan hari besar keagamaan.Kalau untuk kajian pengaturan BBM bersubsidi, merupakan tugas pokja sosialisasi yang ditangani Ditjen Migas, tutur Tubagus.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper