Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Impor nonmigas naik 39% tahun lalu

JAKARTA: Impor nonmigas selama 2010 mengalami kenaikan sebesar 39% menjadi US$108,2 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sementara per Desember impor naik 4,3% dari bulan sebelumnya."Perkembangan impor nonmigas tersebut mengkonfirmasi

JAKARTA: Impor nonmigas selama 2010 mengalami kenaikan sebesar 39% menjadi US$108,2 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sementara per Desember impor naik 4,3% dari bulan sebelumnya."Perkembangan impor nonmigas tersebut mengkonfirmasi adanya pergerakan roda perekonomian nasional selama 2010, ujar Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, hari ini.Dia mengatakan penguatan impor selama tahun lalu didorong oleh meningkatnya impor seluruh golongan barang terutama bahan baku/penolong yang menyumbang 72% dari total impor. "Ini merespons kenaikan investasi sebesar 54,2% selama 2010."Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan kenaikan nilai impor nonmigas pada Desember dikontribusi oleh golongan barang mesin dan peralatan mekanik dengan nilai US$1,86 miliar.Impor golongan barang tersebut, lanjut Rusman, selama Januari-Desember mencapai US$20,02 miliar atau meningkat 36,88% dibandingkan dengan impor golongan barang periode yang sama bulan sebelumnya.Pasar impor Indonesia selama Januari-Desember, lanjutnya, masih didominasi oleh tiga negara besar yakni China, Jepang, dan Singapura. Impor dari China mencapai US$19,69 miliar, Jepang US$16,91 miliar, sedangkan Singapura US$10,05 miliar."China masih menjadi pemasok impor terbesar. Pangsa pasar produk impor dari negara itu mencapai 18,19%, lebih besar dari Jepang yang hanya 15,62% dan Singapura 9,29%. Mari menambahkan kenaikan impor dari China didominasi oleh bahan baku/penolong, disusul barang modal dan barang konsumsi.Berdasarkan data, impor barang konsumsi selama Desember mencapai US$2,25 miliar. Adapun impor bahan baku/penolong dan barang modal masing-masing sebesar US$11,35 miliar dan US$6,81 miliar. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, nilai impor dari masing-masing golongan penggunaan barang tersebut mencatat kenaikan 55,7% untuk barang konsumsi, 44,5% untuk bahan baku/penolong, dan 32,4% untuk barang modal. Meski mencatat kenaikan tertinggi, peran barang konsumsi terhadap impor nonmigas dari China hanya 11,04%. Bahan baku/penolong mencatat peran tertinggi sebesar 55,59% sementara barang modal sebesar 33,37%, jelas Mari.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper