Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN targetkan konsumsi BBM hanya 2,5 juta kl

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) optimistis bisa menurunkan kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit sebesar 2,5 juta kiloliter (kl) di akhir 2013 dari prediksi tahun ini 8 juta kl.Direktur Perencanaan dan Teknologi

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) optimistis bisa menurunkan kebutuhan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) untuk pembangkit sebesar 2,5 juta kiloliter (kl) di akhir 2013 dari prediksi tahun ini 8 juta kl.Direktur Perencanaan dan Teknologi PLN Nasri Sebayang memperkirakan target penurunan itu bisa dicapai PLN, jika rencana penambahan beberapa pembangkit berbahan bakar batu bara dari proyek listrik 10.000 megawatt (MW) tahap I serta beberapa pembangkit swasta (IPP/independent power producer) bisa selesai sesuai rencana."Kami menargetkan konsumsi BBM hanya tinggal 3% dalam bauran energi primer PLN atau setara dengan 2,5 juta kl di akhir 2013, ujar Nasri seusai rapat dengan Komisi VII DPR, hari ini.Dia menyebutkan kalau tahun ini akan ada sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas sekitar 5.800 MW yang direncanakan bisa mulai beroperasi. Dia enggan memperinci indentitas pembangkit tersebut. Faktor pendukung penurunan konsumsi BBM di 2013 lainnya adalah dengan mulai beroperasinya dua unit penampungan gas terapung yang terletak di Teluk Jakarta dan Medan, serta masuknya gas ke PLTGU Tambak Lorok dari Lapangan Kepodang mulai tahun depan. Lebih lanjut, Nasri menyebutkan kalau penurunan konsumsi BBM tersebut bisa menghemat sekitar Rp24 triliun dengan asumsi harga BBM sekitar Rp6.000 per liter. Direktur Energi Primer PLN Nur Pamudji menjelaskan penggunaan BBM oleh PLN secara rata-rata nasional per kwhnya sebesar Rp1.600 dengan asumsi harga saat ini. Jika menggunakan batu bara, maka harga produksi per kwhnya hanya sebesar Rp500. Dengan selisih yang sangat besar, kata Nur Pamudji, penggunaan batu bara memang jauh lebih menguntungkan. 1 liter BBM untuk 3 kwh, sementara untuk batu bara 1 kg untuk 2 kwh. Nur Pamudji sempat memperkirakan kebutuhan pasokan batu bara untuk produksi listrik PLN di 2014 bisa mencapai 95,3 juta ton atau naik 164,72% dari kebutuhan 2010 yang sebesar 36 juta ton. Adapun kebutuhan PLN akan batu bara tahun ini diperkirakan mencapai 59 juta ton. Adapun kebutuhan batu bara untuk tahun depan akan dipenuhi dari PKP2B (perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara) dan KP (kuasa pertambangan). Namun demikian, dia enggan memperinci identitas serta besaran volume pasokan dari tambang-tambang tersebut.Terkait pasokan batu bara, PT Adaro Energy Tbk mengungkapkan kalau pihaknya akan menambah pasokan batu baranya untuk PLN sebanyak 2 juta ton mulai tahun depan. Deputy Corporate Secretary Adaro Energy Devindra Ratzarwin mengatakan tahun ini pihaknya akan menambah sekitar 2 juta ton dari pasokan tahun lalu yang diberikan ke PLN sebesar 7 juta ton. Selain Adaro, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) juga berencana menyiapkan tambahan 14,5 juta ton batu bara guna meningkatkan pasokan bahan bakar pembangkit listrik PLN. Direktur Utama PTBA Sukrisno sempat mengungkapkan tambahan 14,5 juta ton batu bara tersebut rencananya akan dipasok secara bertahap selama 20 tahun ke depan. Dengan adanya tambahan tersebut, maka total kebutuhan batu bara PLN yang dipasok PTBA menjadi 22,5 juta ton.Kebutuhan PLN akan batu bara terus meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan gencarnya penambahan pasokan listrik yang disiapkan perusahaan listrik pelat merah tersebut. Penambahan tersebut salah satunya terkait dengan mega proyek listrik 10.000 Megawatt (MW) tahap I dan 10.000 MW tahap II.Pada proyek 10.000 MW tahap II, PLN membaginya dengan pihak swasta atau Independent Power Producer (IPP). Total proyek listrik tahap II berkapasitas 10.153 MW. Dari kapasitas tersebut, PLN mengerjakan 5.118 MW, sedangkan sisanya sebesar 5.035 MW adalah milik IPP.Jika diperinci proyek tahap II yang dikerjakan PLN terdiri atas proyek PLTA yang memiliki kapasitas 1.174 MW, PLTGU sebesar 1.200 MW, PLTU sebesar 1.764 MW, PLTP sebesar 880 MW, dan PLTG sebesar 100 MW. Sedangkan proyek yang dikerjakan IPP pada tahap II antara lain, PLTP sebesar 3.097 MW, PLTU sebesar 1.548 MW, PLTGU sebesar 360 MW, dan PLTA sebesar 30 MW. Kebutuhan investasi proyek tahap II sekitar US$16,45 miliar.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper