Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi conventer kit bisa lebih hemat

JAKARTA: DPR menilai pemerintah sebaiknya memberikan subsidi kepada kendaraan pribadi untuk konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas guna menciptakan penghematan anggaran negara yang lebih besar ketimbang memberikan alokasi anggaran untuk BBM subsidi.Anggota

JAKARTA: DPR menilai pemerintah sebaiknya memberikan subsidi kepada kendaraan pribadi untuk konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas guna menciptakan penghematan anggaran negara yang lebih besar ketimbang memberikan alokasi anggaran untuk BBM subsidi.Anggota DPR Komisi VII Dito Ganinduto mengatakan jika pemerintah menerapkan pengaturan BBM subsidi dengan cara masyarakat diarahkan untuk menggunakan bahan alternatif berupa LGV (liquid gas vechicle) atau yang lebih dikenal dengan nama vigas, penghematan bisa lebih besar. Dia menyarankan agar pemerintah memberikan subsidi kepada masyarakat guna penyediaan conventer kit kendaraan. Jika pemerintah tidak memberikan insentif apa-apa, Dito pesimistis hal tersebut bisa berjalan.Dito mengambil contoh jika penyediaan conventer kit satu kendaraan butuh dana sekitar Rp10 juta, subsidi yang bisa diberikan pemerintah bisa sekitar 50% atau setara Rp5 juta.Mendingan memberikan subsidi pada conventer kit daripada memberikan subsidi ke BBM. Secara hitungan jauh lebih hemat, ujar Dito seusai rapat panitia kerja hulu energi Komisi VII, hari ini. Dia masih mempertanyakan apakah opsi konversi tersebut bisa berjalan dalam waktu dekat. Pasalnya, masalah pasokan gas serta kesiapan infrastruktur untuk konversi BBM ke vigas masih dipertanyakan. Dito menekankan agar pemerintah terlebih dulu menggenjot kesiapan infrastruktur untuk penyaluran vigas. DPR menyambut baik kalau ada rencana konversi dari BBM ke gas. Namun, realisasinya bisa berjalan atau tidak? Ini yang dipertanyakan. Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Evita H. Legowo mengakui pihaknya memang menyediakan opsi terhadap pemaksimalan penggunaan LGV. Akan tetapi, pilihan tersebut bukan merupakan pilihan final. Dia memperkirakan untuk penyediaan conventer kit di satu kendaraan membutuhkan investasi sebesar Rp10 juta. Dan investasi tersebut diklaimnya sangat menguntungkan karena setelah 1,5 tahun, modal investasi tersebut bisa balik tertutupi, dan selanjutnya penggunanya malah diuntungkan karena harga vigas per liter yang lebih murah ketimbang BBM. Dia menambahkan pengguna conventer kit tidak perlu khawatir kendaraannya akan kesulitan mencari SPBU yang menyediakan vigas karena alat tersebut bisa saja di switch sewaktu-waktu bisa kembali menggunakan BBM. Akan tetapi, dia tidak menyebutkan apakah pemerintah akan memberikan insentif kepada masyarakat yang akan membeli conventer kit atau tidak. Saya tidak lihat ke situ, saya cuma ingin tawarkan dari sisi energinya, ini ada opsi lain. Jadi masyarakat bisa beli BBG selain membeli BBM, Pertamax. Jadi setelah beralih dari BBM subsidi, ada opsi lainnya," ujarnya.Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Djaelani Sutomo mengatakan pihaknya belum mau menyebutkan potensi untuk pemasaran vigas karena hal tersebut masih tergantung pada kebijakan pemerintah. Jika pemerintah mengizinkan iya ya berjalan. Begitu pula, ketika ditanya apakah Pertamina akan menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar yang akan menjual vigas, Djaelani hanya menjawab kalau pihaknya masih menunggu kebijakan dari pemerintah. Revitalisasi SPBG yang delapan dulu. Dan untuk konventernya kami masih perlu kebijakan apakah akan dikonversi atau tidak. Ini memang seperti ayam dan telur, jadi mana yang duluan?, ujarnya.(yn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper