Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pemerintah akan menyampaikan detil konsep percepatan pembangunan enam koridor ekonomi setelah 100 hari masa kerja tahun ini.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengaku sekarang belum bisa memaparkan detail konsep dan langkah-langkah yang akan diambil pemerintah terkait upaya percepatan tersebut karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang akan langsung menyampaikannya."Semua masih dikaji dan di bawah koordinasi Menko Perekonomian. Nanti pada waktunya akan disampaikan oleh Bapak Presiden, katanya di Jakarta hari ini.Dia mengatakan pemerintah berjanji akan memaparkan seluruh konsep dan program terkait realisasi enam koridor ekonomi dalam kurun waktu 100 hari sejak saat ini. Menurut dia, percepatan realisasi tidak hanya satu atau dua koridor, akan tetapi langsung enam koridor yang sudah ditetapkan.Enam koridor ekonomi tersebut adalah Sumatra Timur, Jawa (bagian utara), Kalimantan, Sulawesi Barat, Bali dan Nusa Tenggara Barat (NTB)-Papua. Pemerintah memproyeksikan kebutuhan investasi tahap pertama (hingga 2014) untuk memperkokoh infrastruktur di empat koridor dalam enam Koridor Pembangunan Ekonomi Indonesia sekitar US$72,1 miliar. Dengan rincian untuk koridor Jawa Utara US$21,9 miliar, Sumatra Timur-Jawa Barat Laut US$40,7 miliar, Kalimantan US$6,8 miliar, dan Sulawesi US$2,7 miliar.Tentunya pemerintah akan melibatkan pemerintah daerah dan mensinergikannya dengan kementerian-kementerian, jelas Armida.Kementerian yang berhubungan langsung dengan konsep dan program percepatan realisasi enam koridor ekonomi a.l. Kementerian PPN/bappenas, Kementerian kelautan dan Perikanan, Kementerian Perindustrian, Kementerian ESDM, dan Kementerian Perhubungan.Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Radjasa menargetkan penyelesaian konsep dan program-program pendukung untuk realisasi 6 koridor ekonomi bisa selesai dilakukan pada kuartal I/2011. Harus rampung kuartal I/2011. Masing-masing menteri harus menyiapkan konsep dan program terkait pengembangan sektor, tegasnya.(yn)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper