Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu Ungkap APBN Akan Fokus Biayai Makan Bergizi Gratis dan Koperasi Desa

Menurut Wamenkeu Thomas, fokus kebijakan fiskal pada program makan bergizi gratis dan koperasi desa akan mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Sejumlah murid menyantap menu makanan di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan serentak di 26 Provinsi di Indonesia. / Bisnis-Arief Hermawan P
Sejumlah murid menyantap menu makanan di SDN Cilangkap 5, Depok, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). Pemerintah resmi memulai Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan serentak di 26 Provinsi di Indonesia. / Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono mengungkapkan bahwa dalam jangka pendek, kebijakan fiskal akan fokus untuk biayai program unggulan pemerintah seperti program makan bergizi gratis dan koperasi desa.

Tommy, sapaan Thomas Djiwandono, menjelaskan bahwa pemerintah ingin meningkatkan kualitas belanja agar lebih efisien dan efektif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Presiden Prabowo Subianto pun sempat mengintruksikan proses realokasi anggaran untuk belanja produktif.

Oleh sebab itu, belanja pemerintah ke depan akan fokus ke program unggulan yang diyakini memberikan efek pengganda besar seperti program makan bergizi gratis dan koperasi desa.

"Inisiatif ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan mendorong konvergensi regional antarprovinsi," ujar Tommy dalam acara HSBC Summit 2025, Selasa (22/4/2025).

Selain dua program unggulan itu, sambungnya, pemerintah juga telah menyiapkan anggaran untuk program yang diyakini memberikan dampak nyata ke masyarakat seperti pemeriksaan kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit di daerah, percepatan penuntasan TBC, hingga renovasi sekolah.

Lebih lanjut, keponakan Presiden Prabowo Subianto itu menyatakan pemerintah tetap berkomitmen untuk menjaga anggaran negara yang sehat. Oleh sebab itu, pemerintah masih berupaya menjaga defisit fiskal di bawah 3%.

Dia menyatakan ambang batas defisit fiskal 3% berfungsi sebagai jangkar kebijakan utama, memperkuat stabilitas makroekonomi, memperkuat kredibilitas kebijakan, dan mendukung keberlanjutan fiskal jangka panjang.

Oleh sebab itu, Tommy mengaku APBN 2025 dirancang dalam upaya peningkatan pendapatan, efisiensi, dan produktivitas belanja. Caranya, dengan pelaksanaan reformasi perpajakan, perluasan basis pajak, dan peningkatan kepatuhan wajib pajak.

Pemerintah juga ingin meningkatkan pemerimaan negara bukan pajak (PNBP) melalui optimalisasi pengelolaan sumber daya alam, memperbaiki tata kelola, melakukan inovasi pelayanan publik, dan mendorong reformasi pengelolaan aset negara.

"Selain itu, pemerintah memberikan insentif fiskal yang tepat sasaran, dan terukur pada berbagai sektor strategis untuk membantu mempercepat transformasi ekonomi," klaim Tommy.

Tambahan Pengeluaran APBN

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya sudah mengungkapkan akan menambah anggaran program makan bergizi gratis pada tahun ini dari yang awalnya Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun.

Sementara itu, Prabowo menargetkan pembangunan 80.000 koperasi desa. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengungkapkan sumber dana pembangunan puluhan ribu koperasi desa itu berasal dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).

"Kalau belanja tidak terduga ini digunakan untuk ngejar yang sekarang, karena kan kita rencanakan 80.000 desa lebih ini akan di-launching di bulan Juli,” kata Tito kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Tito menjelaskan, anggaran BTT untuk pembentukan Koperasi Desa Merah Putih dapat digunakan bagi daerah-daerah yang belum memasukan program tersebut dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Perubahan.

Sejalan dengan hal itu, Kemendagri telah menyiapkan Surat Edaran Mendagri sebagai payung hukum bagi para Kepala Daerah agar dapat menggunakan BTT untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih paling lambat Juli 2025. 

“Saya sudah siapkan nanti dengan izin Bapak Menko [Zulkifli Hasan], saya siapkan surat edaran Mendagri sebagai payung hukum kepala daerah-kepala daerah supaya nggak ragu-ragu. Kadang-kadang takut diperiksa gitu kan. Kita gunakan BTT, belanja tidak terduga,” tuturnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper