Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN IP Bakal Penuhi Kebutuhan Hidrogen dari 13 Fasilitas Produksi

13 unit GHP PLN IP mampu memproduksi 80 ton hydrogen hijau per tahun. Ini berkontribusi 40% dari total GHP PLN.
Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia hasil inovasi dan terobosan dari PLN IP yang merupakan upaya dan inovasi lanjutan PLN dalam pembangunan ekosistem hidrogen secara end to end di Indonesia./Istimewa
Hydrogen Refueling Station (HRS) atau stasiun pengisian kendaraan hidrogen pertama di Indonesia hasil inovasi dan terobosan dari PLN IP yang merupakan upaya dan inovasi lanjutan PLN dalam pembangunan ekosistem hidrogen secara end to end di Indonesia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — PLN Indonesia Power (PLN IP) siap memenuhi kebutuhan hidrogen hijau di Tanah Air dari 13 Green Hydrogen Plant (GHP).

Direktur Utama PLN IP Edwin Nugraha Putra mengatakan hidrogen hijau merupakan hasil inovasi PLN yang menjadi solusi di tengah tantangan transisi energi untuk mencapai target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060.

"Hidrogen hijau ini karya engineer PLN Grup yang sumbernya dari dalam negeri, jadi jika dikembangkan dan dimanfaatkan secara masif dampaknya besar sekali," kata Edwin melalui keterangan resmi, Minggu (20/4/2025).

Dia merinci, 13 GHP milik PLN IP terdapat di PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1-7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, dan PLTU Lontar. Lalu, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTU Grati, PLTU Adipala, serta PLTP Kamojang.

"Salah satu pembangkit PLN Indonesia Power yang memproduksi hidrogen hijau adalah PLTP Kamojang. Ini menjadi pembangkit panas bumi pertama yang memproduksi hidrogen," tutur Edwin.

Dia menuturkan, dengan 13 unit GHP ini PLN IP mampu memproduksi 80 ton hydrogen hijau per tahun. Ini berkontribusi 40% dari total GHP PLN. 

Adapun dari hasil produksi hidrogen hijau tersebut, sebanyak 32 ton per tahun digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (cooling generator). Sementara, 48 ton lainnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan.

Edwin melanjutkan, di sisi hilir PLN IP pun telah  menghadirkan Hydrogen Refueling Station (HRS) pertama di Indonesia, sebagai penunjang fasilitas kendaraan berbahan bakar hidrogen. 

Tidak hanya pada kendaraan, PLN IP juga melakukan pengembangan pemanfaatan hidrogen yang dikonversi menjadi green ammonia untuk energi primer di PLTU.

Edwin menyebut, pemanfaatan green ammonia diterapkan di PLTU Labuan 2 x 300 Megawatt. Hal ini ditandai dengan keberhasilan uji ammonia cofiring sebesar 3% selama 8 jam dengan penggunaan 50 ton ammonia.

"Hidrogen hijau merupakan sumber energi bersih tidak meninggalkan residu di udara sehingga tidak menghasilkan emisi karbon sebab hanya mengeluarkan uap air," kata Edwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper