Bisnis.com, JAKARTA - India akan mengekspor 1 juta ton beras putih non-basmati ke Indonesia, seiring ditandatanganinya perjanjian kerja sama antarkedua negara.
Menteri Pertanian India Shivraj Singh Chauhan menyampaikan, langkah tersebut akan membantu petani di negaranya mendapat harga yang lebih baik untuk hasil panen mereka.
“Pemerintah India telah menandatangani perjanjian dengan Indonesia untuk mengekspor 10 lakh metrik ton beras putih non-basmati,” kata Chouhan dalam konferensi pers pada 1 Januari 2025, melansir Money Control, Jumat (3/1/2025).
Sementara itu, Hindustan Times melaporkan bahwa India akan mengekspor 1 juta ton beras putih non-basmati ke Indonesia setiap tahun selama empat tahun.
Langkah ini menyusul melonjaknya persediaan beras di India dan produksi beras Indonesia yang diprediksi turun 2,43% menjadi 30,34 juta ton pada 2024, imbas musim kemarau yang lebih panjang dibanding 2023.
Hindustan Times menyebut bahwa Kementerian Kerjasama yang dipimpin oleh Amit Shah mengadakan kesepakatan dengan Kementerian Perdagangan Indonesia untuk mengirimkan pasokan melalui National Cooperative Exports Limited, sebuah perusahaan nasional yang didirikan tahun lalu oleh pemerintah India.
Baca Juga
“Koperasi India akan mendapatkan beras putih dari pasar terbuka melalui penawaran terbuka dari koperasi,” kata seorang pejabat, mengutip Hindustan Times, Jumat (3/1/2025).
Pada September 2022, India untuk pertama kalinya melarang pengiriman beras pecah. Negara itu juga mengenakan bea masuk sebesar 20% untuk beras putih.
Pada 2023, Negara Bollywood itu melakukan restriksi ekspor beras non-basmati lantaran fenomena El Nino yang menyebabkan hujan monsun yang buruk.
Pembatasan ekspor berlangsung hingga 2024 untuk mengendalikan harga beras dalam negeri. Kebijakan tersebut lantas meningkatkan stok beras di negara tersebut.
Sepanjang 2023-2024, negara ini telah memproduksi 137,82 juta ton beras meski curah hujan yang buruk dan 7,82 juta ton pada tahun 2023-24 meskipun curah hujan buruk dan hasil panen musim panas tahun lalu adalah 119,93 juta ton.