Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Riset OJK: dampak Pemerintahan Baru Tak Langsung Terasa di Kalangan Perbankan

Era pemerintahan baru akan berpengaruh baik pada perekonomian maupun kinerja perbankan Indonesia ke depan.
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Siluet warga beraktivitas dengan latar gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (2/10/2024). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pengaruh peralihan pemerintahan diperkirakan masih terbatas pada kinerja bisnis perbankan kuartal IV/2024. 

Berdasarkan Survei Orientasi Bisnis Perbankan OJK (SBPO), disebutkan bahwa era pemerintahan baru akan berpengaruh baik pada perekonomian maupun kinerja perbankan Indonesia ke depan. Pertumbuhan ekonomi sendiri ditargetkan tumbuh sebesar 8% oleh Presiden Prabowo.

Sebagaimana diketahui, Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia telah resmi dilantik pada tanggal 20 Oktober 2024. Kabinet Pemerintahan Indonesia yang baru juga telah resmi dibentuk pada tanggal 21 Oktober 2024. 

Sejalan dengan hal tersebut, tentu ini akan berdampak positif juga terhadap kinerja perbankan Indonesia, karena pertumbuhan ekonomi dapat mendorong permintaan penyaluran kredit. 

Disebutkan pula bahwa beberapa program pemerintahan baru seperti makan bergizi gratis dan food estate akan mendorong perkembangan beberapa sektor seperti pendidikan, kesehatan dan pertanian. 

Kemudian, dengan berkembangnya sektor-sektor tersebut, tentu dapat mendorong meningkatkan daya beli masyarakat, yang dapat berdampak positif pada permintaan kredit, baik kredit produktif maupun kredit konsumtif. 

“Menurut responden pengaruh era pemerintahan baru diperkirakan belum akan langsung berdampak atau masih terbatas dampaknya pada triwulan IV-2024 karena pada triwulan awal pemerintahan baru biasanya masih dalam tahap transisi kebijakan,” tulis OJK dalam laporannya yang dikutip pada Kamis (27/11/2024).

Alhasil, perubahan ekonomi secara makro baru akan terasa pada kuartal berikutnya setelah ada kebijakan yang jelas dan implementasinya mulai berjalan. 

Selain itu, pemerintahan yang baru juga masih menyelesaikan rencana pembangunan seperti pada APBN 2024 yaitu meneruskan program-program pemerintahan sebelumnya. Oleh karena itu, program-program pemerintah baru diperkirakan baru akan dijalankan mulai awal tahun 2025 sejalan dengan program kerja yang akan ada di APBN 2025.

Dalam laporan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap kinerja perbankan, dengan harapan agar bank dapat mencapai pertumbuhan kinerja sebagaimana Rencana Bisnis Bank (RBB) 2024.

Hasil SBPO dinilai menunjukkan bahwa industri perbankan optimistis dapat meningkatkan kinerja hingga sisa akhir tahun ini, kendati kondisi makroekonomi global masih kurang kondusif. Momentum hari Natal dan tahun baru (Nataru) juga disinyalir dapat mendongkrak konsumsi masyarakat.

“Keyakinan membaiknya kondisi makroekonomi domestik terutama disebabkan oleh perkiraan membaiknya ekonomi domestik [PDB] dan perkiraan BI-Rate yang cenderung menurun,” ujar Dian.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arlina Laras
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper